Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Pasok Paket Senjata Lagi ke Ukraina, Senilai 1 Miliar Dolar

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan mengirim senjata ke Ukraina lagi senilai 1 miliar dolar Amerika. Paket senjata tersebut terdiri dari sistem roket anti-kapal, roket artileri dan peluru howitzer.

Tambahan bantuan ini juga telah diutarakan oleh Biden melalui sambungan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Sebelumnya, AS memberikan sistem roket artileri mobilitas tinggi M142 ke Ukraina, dengan jaminan Kiev tidak akan menggunakan sistem tersebut untuk menyerang Moskow.

1. Amunisi untuk bertahan dari serangan Rusia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Dalam percakapannya dengan Zelenskyy, Biden mengatakan bahwa persenjataan baru ini terdapat sistem roket canggih di dalamnya untuk menahan serangan Rusia.

“Saya memberitahu Oresiden Zelenskyy bahwa AS memberikan bantuan keamanan lagi ke Ukraina, termasuk artileri tambahan, senjata pertahanan pantai, amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/6/2022).

Tiga sumber anonim AS yang mengetahui rinciannya, mengatakan bahwa satu paket sekitar 350 juta dolar Amerika diharapkan mencakup lebih banyak roket untuk Multiple Launch Rocket Systems (MLRS) yang telah dikirim ke Ukraina dan peluru artileri untuk howitzer M777 dan suku cadang.

2. AS juga sumbang bantuan kemanusiaan

Para pengungsi Ukraina yang berada di perbatasan Ukraina-Polandia. (twitter.com/PLPermRepEU)

Selain bantuan keamanan, AS juga menyumbang bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang terdampak perang Rusia dan Ukraina ini. Bantuan kemanusiaan tambahan sebesar 225 juta dolar Amerika untuk membantu orang-orang di Ukraina terdiri dari air minum yang aman, pasokan medis, dan perawatan kesehatan penting.

“Selain itu ada makanan, tempat tinggal, dan uang tunai untuk keluarga guna membeli barang-barang penting,” lanjut Biden.

3. Ukraina mendesak percepatan pengiriman bantuan

Ilustrasi - Orang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Sementara itu, Ukraina mendesak AS dan negara-negara Barat lainnya untuk pengiriman cepat senjata dalam menghadapi tekanan yang meningkat dari pasukan Rusia di wilayah Donbass. Oleksandra Ustinova, seorang anggota Parlemen Ukraina mengatakan kepada wartawan di sebuah acara bahwa bantuan dari Barat sangat ditunggu-tunggu,

"Kami membutuhkan semua senjata ini untuk dikonsentrasikan dalam sekejap untuk mengalahkan Rusia, tidak hanya terus datang setiap dua atau tiga minggu,” ujar dia.

Di samping itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuding negara-negara Barat memerangi perang proksi dengan Rusia, terutama negara-negara yang memasok persenjataan ke Ukraina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us