AS Selidiki Kebocoran Dokumen Rencana Serangan Israel ke Iran

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menyelidiki kebocoran dokumen intelijen rahasia yang mengungkap rencana serangan Israel terhadap Iran. Dokumen tersebut berasal dari Badan Intelijen Geospasial Nasional dan Badan Keamanan Nasional AS, yang mulai beredar di aplikasi pesan Telegram sejak minggu lalu.
"Ada beberapa tuduhan serius yang dibuat di sana. Penyelidikan sedang berlangsung, dan saya akan mendapatkan pengarahan tentang hal itu dalam beberapa jam," kata Ketua DPR AS, Mike Johnson, pada Minggu (20/10/2024).
Sementara itu, pejabat AS lain telah mengakui bahwa dokumen-dokumen tersebut asli. Mereka menyatakan informasi yang bocor kemungkinan hanya sebagian saja.
1. Israel bersiap luncurkan serangan balasan ke Iran
Dokumen berisi interpretasi oleh AS terkait persiapan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Israel berdasarkan citra satelit yang diambil pada 15-16 Oktober.
Dilansir dari Reuters, dokumen pertama berjudul "Israel: Angkatan Udara Lanjutkan Persiapan Serangan ke Iran dan Latihan Penggunaan Kekuatan Besar Kedua". Sementara, dokumen kedua berjudul "Israel: Angkatan Pertahanan Lanjutkan Persiapan Amunisi Utama dan Aktivitas Drone Rahasia untuk Serangan ke Iran".
Kedua dokumen tersebut menunjukkan bahwa Israel masih memposisikan aset militernya untuk melakukan serangan.
Langkah ini dinilai sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober, yang merupakan serangan langsung kedua Iran ke Israel dalam enam bulan terakhir. Namun, dokumen tersebut tidak memprediksi skala atau cakupan serangan yang direncanakan Israel.
2. Singgung rudal misterius Golden Horizon
Menurut dokumen, Israel memfokuskan persiapannya pada tiga hal utama, yaitu serangan rudal udara ke darat, pesawat pengisi bahan bakar, dan drone mata-mata jarak jauh.
Dilansir dari The Guardian, dokumen menyebut persiapan untuk menggunakan rudal jarak jauh Rocks buatan perusahaan Israel, Rafael. Rudal Rocks dirancang untuk menghancurkan target di atas dan di bawah tanah.
Selain itu, disinggung juga sistem balistik bernama Golden Horizon dalam dokumen. Namun, tidak ada sistem dengan nama itu yang diketahui publik.
Media Israel berspekulasi bahwa Golden Horizon mungkin merujuk pada rudal Blue Sparrow yang memiliki jangkauan sekitar 2 ribu kilometer. Rudal ini diduga telah digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada April lalu.
Dokumen tersebut juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Israel berencana menggunakan senjata nuklir dalam rencana serangannya.
3. Saluran Telegram Iran diduga sebagai dalang bocornya dokumen
Penyelidikan AS juga berfokus pada bagaimana dokumen tersebut bisa bocor. Pejabat AS sedang memeriksa kemungkinan kebocoran yang disengaja oleh anggota komunitas intelijen AS atau diperoleh melalui metode lain, seperti peretasan.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa mereka sedang berupaya mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki akses ke dokumen tersebut sebelum dipublikasikan.
Dokumen tersebut pertama kali muncul online pada Jumat (18/10/2024) melalui Telegram. Saluran tersebut mengklaim bahwa dokumen itu dibocorkan oleh seseorang yang berasal dari Departemen Pertahanan AS.
Menariknya, saluran itu mengidentifikasi dirinya berbasis di Teheran, ibu kota Iran. Sebelumnya, channel ini pernah mempublikasikan meme yang menampilkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan dan materi terkait "Poros Perlawanan".
Hingga artikel ini ditulis, militer Israel belum memberikan tanggapan atas kebocoran dua dokumen tersebut.