Ali Khamenei: Iran Bakal Terus Berjuang untuk Palestina

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu (19/10) menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung perlawanan Palestina setelah gugurnya kepala biro politik Hamas, Yahya Sinwar.
Dalam sebuah pernyataan di platform X, Khamenei mengatakan, kehilangan Yahya Sinwar adalah rasa sakit bagi Front Perlawanan.
“Front tersebut tidak berhenti maju meskipun ada kesyahidan tokoh-tokoh terkemuka. Begitu juga, kemajuan ini tidak akan terhenti dengan syahidnya Sinwar,” kata Khamenei, dikutip dari ANTARA, Sabtu (19/10/2024).
1. Iran tetap berdiri bersama pejuang Palestina

Dia menyatakan bahwa Hamas "hidup dan akan tetap hidup" dan juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga serta "rekan-rekan seperjuangan" Sinwar yang gugur dalam operasi militer Israel di Gaza selatan awal pekan ini.
“Seperti biasa, kami akan berdiri bersama para mujahidin dan pejuang Palestina yang tulus,” ujar Khamenei.
2. AS sebut tewasnya Sinwar bisa membawa perdamaian untuk Gaza

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menilai bahwa tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar bisa membuka peluang membawa perdamaian di Jalur Gaza.
“Kematian pemimpin Hamas merupakan momentum keadilan. Ia telah menumpahkan darah orang Amerika, Israel, Palestina, Jerman, dan banyak orang lainnya melalui tangannya,” kata Biden, dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin.
“Saya katakan kepada perdana menteri Israel (Benjamin Netanyahu) kemarin: Mari kita jadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk mencari jalan menuju perdamaian, masa depan yang lebih baik di Gaza tanpa Hamas,” katanya, menambahkan.
3. Bidan menilai Sinwar adalah penghalang perdamaian Palestina

Biden juga menanggapi kematian Sinwar. Dalam pernyataannya, Biden menyebut Sinwar sebagai penghalang utama untuk masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina.
"Penghalang itu kini tidak ada lagi. Tapi masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," ujar Biden.
Biden mengatakan akan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya untuk mengakhiri perang ini secara permanen. Ia menegaskan bahwa Hamas kini tidak lagi mampu melakukan serangan seperti 7 Oktober.