Bantu Oligarki Rusia Hindari Sanksi, Pebisnis Inggris Ini Ditangkap

Jakarta, IDN Times - Pebisnis Inggris, Graham Bonham-Carter, pada Selasa (11/10/2022) ditangkap oleh aparat kepolisian. Penangkapan itu setelah adanya dugaan bahwa pebisnis berusia 62 tahun itu membantu oligarki Rusia, Oleg Deripaska, untuk menghindari sanksi Amerika Serikat (AS).
Pada Maret lalu, rumah mewah yang diduga milik Deripaska di London diduduki oleh masa penentang invasi Rusia ke Ukraina. Para demonstran, yang membawa bendera Ukraina, menduduki rumah bak istana tersebut dan mengklaim bahwa rumah itu diperuntukkan bagi pengungsi Ukraina.
1. Bonham-Carter diduga mendapatkan dana dari Deripaska
Kabar di atas terungkap setelah Departemen Hukum AS memproses permintaan ekstradisi Bonham-Carter pada Selasa lalu. Bahkan, ia sudah datang ke pengadilan London dan kembali dibebaskan dengan syarat khusus.
Menurut Departemen Hukum AS, Bonham-Carter sudah menyetujui transaksi lebih dari 1 juta dolar AS (Rp15,3 miliar) untuk membiayai properti milik Deripaska di AS. Lewat jasanya, oligarki Rusia itu sudah membeli 2 properti di New York dan 1 di Washington sebelum adanya sanksi.
"Bonham-Carter menyembunyikan asal muasal pendanaan perawatan dan manajemen aset milik Deripaska di AS yang melanggar sanksi internasional," tutur Damian Williams selaku Jaksa Federal, dilansir dari RFE/RL.
Jaksa setempat juga mengatakan, Bonham-Carter bekerja untuk perusahaan yang diakui miliknya, tapi dikontrol Deripaska sejak 2003. Bahkan, ia juga dipasrahkan untuk mengurus sejumlah properti mewah miliknya di Inggris dan Eropa.
2. Bonham-Carter sudah dijerat tiga tuntutan hukum
Bonham-Carter dikenal sebagai pebisnis sekaligus sepupu aktris terkenal Inggris, Helena Bonham-Carter. Selain tudingan tadi, pebisnis yang berbasis di London ini juga berupaya mengirimkan karya seni milik Deripaska dari New York ke London secara ilegal.
Pada Maret lalu, Badan Kriminal Nasional (NCA) sudah membekukan akun bank Bonham-Carter selama 6 bulan. Pasalnya, terdapat dugaan akun bank tersebut punya kaitan dengan Deripaska dan membantunya dalam menghindari sanksi dari AS dan Inggris.
Atas beberapa dugaan tersebut, Bonham-Carter sudah dituntut tiga pasal, termasuk bersekongkol dalam melanggar dan menghindari sanksi AS dalam pelanggaran International Emergency Powers Act (IEEPA), dilaporkan BBC.
Setiap tuntutan yang diberikan dapat menjerat pebisnis itu dengan hukuman maksimum 20 tahun penjara.
3. Deripaska diduga terlibat dalam intervensi Rusia di pilpres AS
Oleg Deripaska merupakan salah satu orang terkaya di dunia yang punya hubungan dengan Presiden Vladimir Putin. Laki-laki berusia 54 tahun itu dikenal luas mendapatkan kekayaannya berkat perusahaan alumunium Rusal.
Pada 2018, Deripaska sudah dijatuhi sanksi dan masuk daftar hitam oleh AS. Pasalnya, ia diduga terlibat dalam intervensi Rusia pada pemilihan presiden di negeri Paman Sam 2016 yang memenangkan Donald Trump.
Sementara itu, ia baru masuk dalam sanksi Inggris setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina pada Februari lalu. Ia diketahui pernah terekspos dalam skandal donasi kepada Partai Konservatif lewat George Osborne pada 2008 dan mengakibatkan kecurigaan relasi politikus Inggris dan elit Rusia.
Kerajaan bisnis milik Deripaska terus melesat selama kepemimpinan Putin di Rusia sejak 2000-2008, dan ia melebarkan sayap di berbagai industri lainnya. Sesuai dalam majalah Forbes, Deripaska memiliki kekayaan senilai 2,8 miliar dolar AS (Rp42,9 triliun).