Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bertemu Sekretaris Kabinet Luar Negeri Kenya, Menlu Retno Bahas Ini

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika berkomunikasi dengan Menlu UEA (www.twitter.com/@Menlu_RI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menerima kunjungan Sekretaris Kabinet Luar Negeri Kenya, Raychelle Omano pada hari ini, Kamis (17/3/2022) di Jakarta. Retno mengatakan dalam kesempatan itu kedua pihak menandatangani dua nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Konsultasi Diplomatik bilateral dan Peningkatan Kapasitas Diplomatik.

“Dalam kunjungan Sekretaris Kabinet, kami juga telah menyelesaikan MoU di bidang pendidikan antara Universitas di Indonesia dan Kenya dan MoU antara Kantor Berita Indonesia Antara dan Kenya Broadcasting Corporation,” kata Retno.

Retno mengatakan bahwa dalam waktu dekat, kedua negara akan menandatangani MoU antara Komisi Pemilihan Umum masing-masing, yang akan memperkuat kerja sama dalam pengelolaan pemilu.

1. Isu kesehatan

Menlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Dalam kesempatan itu, mereka juga melakukan pembicaraan bilateral di tiga sektor kerja sama yang penting. Di mana yang pertama yakni dalam hal kesehatan.

Retno mengatakan dalam bidang ini keduanya berbagi pandangan bahwa 2022 harus menjadi tahun pemulihan dari pandemik di mana vaksin memainkan peran yang sangat penting.

“Kami menyepakati pentingnya kesetaraan akses vaksin untuk mengakhiri pandemi saat ini, terutama untuk memenuhi target 70 persen cakupan vaksinasi total WHO pada pertengahan 2022, terutama untuk negara berkembang,” ujarnya.

Retno juga mengatakan ia menyampaikan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada penguatan arsitektur kesehatan global dan menempatkan masalah ini sebagai salah satu prioritas Indonesia untuk Kepresidenan G20.

2. Pemulihan ekonomi

IDN Times/ Helmi Shemi

Hal kedua yang menjadi pembahasan adalah tentang pemulihan ekonomi. Dalam hubungan ekonomi, Retno mengatakan mereka sangat senang melihat tren positif nilai perdagangan kedua negara selama 5 tahun terakhir, dengan tren meningkat hingga 15,73 persen.

“Bahkan selama pandemik kita mengalami peningkatan nilai perdagangan dengan peningkatan 91,8 persen dari tingkat sebelum pandemik,” ungkapnya.

Namun demikian, Retno menyebut kedua negara sepakat untuk menjajaki lebih lanjut langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan ekonomi, antara lain melalui peningkatan akses pasar untuk produk-produk potensial termasuk melalui perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) atau Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA).

Selain itu, juga membahas tentang kerja sama infrastruktur, mengenai kemungkinan BUMN kedua negara untuk mendukung megaproyek infrastruktur Kenya.

“Dan memanfaatkan momentum pembaruan MoU antara Kamar Dagang masing-masing untuk mendorong interaksi yang lebih erat dalam kerjasama ekonomi,” kata Retno.

3. Isu pertahanan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Twitter/@setkabgoid)

Terakhir, Retno menyebut mereka membahas bidang pertahanan, yakni mengenai kerja sama masa depan antara kedua negara, terutama di bidang industri strategis.

Retno mengatakan ia menegaskan kembali kesiapan Indonesia untuk memperluas produk pertahanan dan militernya ke benua Afrika, termasuk produk industri strategis kita oleh Badan Usaha Milik Negara, PT PAL, PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia untuk ekspansi ke arah produk pesawat angkut militer dan dwiguna.

“Besok, Sekretaris Kabinet akan mengunjungi PT. Pindad di Bandung untuk mendapatkan pengetahuan langsung tentang industri pertahanan Indonesia,” ungkap Retno.

Retno lebih lanjut mengungkapkan bahwa mereka juga membahas tentang isu-isu global dan regional yang menjadi perhatian bersama, termasuk mengenai Kepresidenan Indonesia di G20. Keduanya juga membahas mengenai masalah yang berkembang di Ukraina.

“Kami memiliki pandangan yang sama bahwa hukum internasional dan Piagam PBB, khususnya prinsip menghormati integritas teritorial dan kedaulatan negara lain, harus ditegakkan dengan kuat,” katanya.

“Kami juga memiliki pandangan yang sama bahwa perang harus diakhiri sekarang; de-eskalasi harus diupayakan dan negosiasi damai harus diintensifkan; koridor kemanusiaan dan lintas yang aman harus dihormati dan dilaksanakan sepenuhnya,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Dwifantya Aquina
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us