Gelombang Imigran ke Uni Eropa Menurun Sejak 2013

Akibat pengetatan penjagaan saat pandemi COVID-19

Brussels, IDN Times - Imigran ilegal yang masuk ke Uni Eropa pada tahun 2020 mencapai angka terendah dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini diungkapkan langsung oleh pihak pengawas perbatasan dan penjagaan pesisir Uni Eropa, Frontex pada hari Jumat (08/01). 

Turunnya angka imigran ilegal yang hendak masuk ke Uni Eropa belakangan ini disebabkan adanya pandemi COVID-19, sehingga penjagaan perbatasan di sejumlah rute jauh lebih ketat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. 

1. Menurun tajam hingga 13 persen

Imigran ilegal yang mecoba masuk ke Uni Eropa diketahui mengalami penurunan pada tahun 2020 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan kini disebut sebagai yang terendah sejak tahun 2013 lalu dengan jumlah imigran ilegal yang hendak masuk sebesar 124 ribu jiwa. 

Jumlah ini menurun tajam dibandingkan tahun 2019 lalu yang lebih besar 13 persen dibandingkan total tahun ini. Perhitungan oleh pihak Uni Eropa menggunakan jumlah percobaan bukan imigran, lantaran satu orang dapat melakukan percobaan masuk berulang kali, dilansir dari DW

2. Imigran ilegal masuk ke UE terbesar pada tahun 2015 

Baca Juga: Imigran Garda Depan COVID-19 dapat Kewarganegaraan Prancis

Sementara dari beberapa tahun ini, jumlah imigran ilegal yang masuk ke Uni Eropa terbesar pada tahun 2015. Pada tahun itu, sebanyak lebih dari 1 juta imigran tak resmi berusaha untuk masuk ke Eropa. Banyak dari para imigran melarikan diri dari konflik di Suriah dan Irak yang berdampak pada krisis politik di Uni Eropa, melansir dari AP News

Mayoritas dari imigran ilegal yang memasuki wilayah Eropa pada tahun 2020 berasal dari Suriah, Tunisia, Aljazair dan Maroko. Serta sekitar 80 persen dari seluruh imigran tak resmi yang datang merupakan laki-laki, dikutip dari ABC News.

3. Terdapat peningkatan di beberapa rute perjalanan imigran

Gelombang Imigran ke Uni Eropa Menurun Sejak 2013Rombongan Imigran di perbatasan Turki-Yunani . instagram.com/ceylansever/

Mengutip dari DW, perlintasan yang umumnya digunakan rombongan imigran untuk masuk ke Uni Eropa yakni Turki dan Yunani tahun 2020 justru mengalami penurunan yang signifikan hingga 70 persen dibanding tahun 2019. Sementara rute dari Mediterrania Timur dari Afrika Utara menuju Malta atau Italia juga turun sebesar 29 persen. 

Akan tetapi Frontex menyebutkan jika rute Balkan Barat, Mediterrania Tengah, dan Afrika Barat justru mengalami kenaikan. Terdapat 22.600 kali percobaan melintasi perbatasan Eropa dari Afrika Barat melalui Kepulauan Canaria. Bahkan jumlah ini diketahui meningkat delapan kali lipat dibanding tahun 2019.  

Sementara itu, rute paling aktif dilintasi para imigran adalah Mediterania Tengah yang mencapai lebih dari 35.600 kali percobaan imigran ke Eropa. Jumlah ini naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Sedangkan rute Balkan Barat, totalnya naik 75 persen di tahun ini dengan jumlah percobaan sekitar 27 ribu kali. 

Baca Juga: Korban Konflik, 65 Imigran di Semarang Nunggu Pindah ke Negara Ketiga

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya