Semakin Ditekan Barat, Kuba-Rusia Makin Mesra

Kuba-Rusia diskusikan kerja sama militer teknis

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Kuba Alvaro Lopez Miera, pada Rabu (28/6/2023), menyetujui kerja sama pembangunan militer teknis dengan Rusia saat mengunjungi Moskow. Keduanya memperkuat hubungan ketika menghadapi berbagai sanksi Barat.

Sebulan lalu, Kuba-Rusia telah menyetujui perjanjian ekonomi baru antara kedua negara saat kunjungan Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Chernyshenko. Perjanjian tersebut meliputi kerja sama baru di bidang pariwisata, perbankan, dan upaya peningkatan investor Rusia di Kuba.  

1. Kuba menolak semua sanksi AS kepada Rusia

Saat melawat ke Moskow, Alvaro Lopez Miera bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. Keduanya setuju memperkuat kerja sama di bidang militer.

"Komposisi dari besarnya delegasi Anda membuktikan bahwa Kuba siap untuk mendiskusikan berbagai isu di bidang militer dan militer teknis. Saya mengajak diskusi detail terkait semua proyek kooperasi di bidang militer dengan Kuba," ungkap Shoigu, dikutip Reuters.

Sementara, Alvaro Lopez menekankan bahwa Kuba menolak semua sanksi Amerika Serikat (AS) yang dijatuhkan kepada Rusia. Ia pun menyebut bahwa Washington berniat memperluas NATO dan mengambil alih Ukraina dari tangan Rusia. 

"Sejarah menginginkan tanggung jawab AS atas konsekuensi keagresifan militer untuk mengekspansi NATO hingga tak terbatas, sehingga mengancam kedamaian, keamanan, dan stabilitas internasional," terang Lopez. 

Baca Juga: Iran-Kuba Sepakat Hadapi Kebijakan Agresif AS

2. Rusia siap bantu Kuba hadapi blokade ekonomi AS

Dilaporkan TASS, Shoigu mengungkapkan bahwa Rusia siap membantu Kuba di tengah sanksi dan blokade ekonomi yang diterapkan AS. Ia bahkan menyebut bahwa Kuba sebagai sekutu utama Rusia di kawasan Karibia. 

"Dalam sebuah situasi, ketika AS terus melanjutkan blokade perdagangan dan ekonomi kepada Kuba selama bertahun-tahun, kami siap membantu Kuba menjadi sebuah pulau yang bebas, dengan menaruh tangan di pundak teman kami," terangnya. 

Selain itu, Shoigu menekankan bahwa Moskow dan Havana terus mempertahankan Piagam PBB melawan penggantian aturan yang didasarkan atas kekuasaan. Ia menyebut bahwa upaya kolektif Barat terus melancarkan neokolonoalisme dalam menekan negara lain dan mengalahkan rivalnya. 

3. Rusia umumkan penerbangan langsung Moskow-Havana

Semakin Ditekan Barat, Kuba-Rusia Makin Mesrapesawat maskapai Aeroflot (pexels.com/@pixabay)

Juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengumumkan dibukanya kembali penerbangan langsung ke Kuba pada 1 Juli 2023. Penerbangan itu nantinya akan dilayani oleh anak perusahaan maskapai Aeroflot, Rossiya Airlines. 

"Kami sangat percaya akan keputusan ini yang diambil dari dasar kerja sama strategis dan akan membuat Kuba semakin dekat," terang Zakharova, dikutip Prensa Latina.

"Tidah diragukan lagi, ini akan memberikan kami momen penting dalam membangun bisnis dan kemanusiaan. Ini akan membantu mengembalikan arus turis dari Rusia ke negara pulau yang bebas dan ramah yang sudah lama kita kenal," tambahnya. 

Pembukaan penerbangan ini merupakan upaya Rusia untuk meningkatkan kerja sama dan bisnis dengan negara sekutu yang tidak menjatuhkan sanksi. 

Baca Juga: China Dituding Mata-matai AS dari Pangkalan Rahasia di Kuba

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya