Bualan Korea Utara: Satu-Satunya Negara di Planet yang Berani Lawan AS

Jakarta, IDN Times - Korea Utara mengklaim dirinya sebagai satu dari segelintir negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih. Korut juga mengklaim sebagai satu-satunya negara yang berani menentang Amerika Serikat (AS) dengan uji coba rudalnya.
Sepanjang Januari 2022, Pyongyang telah meluncurkan sembilan rudal, termasuk rudal hipersonik yang mampu bermanuver berkecepatan tinggi. Korut juga kembali meluncurkan rudal balistik jarak menengah Hewasong-12, rudal yang mampu menyerang wilayah AS di kawasan Pasifik, yang terakhir diluncurkan pada 2017.
"Di dunia saat ini, di mana banyak negara membuang waktu berurusan dengan Amerika Serikat dengan kepatuhan buta, hanya negara kita di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal ke daratan AS dalam jangkauannya," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara, dikutip dari Reuters.
1. Korea Utara membanggakan senjata yang mereka miliki

Peluncuran sepanjang Januari tercatat sebagai peluncuran bulanan terbanyak dalam sejarah Korea Utara. Kementerian itu menyebutnya sebagai pencapaian yang luar biasa dan semakin memperkuat Korut.
"Ada lebih dari 200 negara di dunia, tetapi hanya sedikit yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antarbenua, dan rudal hipersonik," kata mereka.
2. AS tegaskan tidak ingin bermusuhan dengan Korea Utara

Terkait klaim tersebut, Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa mereka tidak memiliki minat bermusuhan dengan Korea Utara, dan mendesak Kim Jong Un kembali ke meja perundingan, sesuatu yang selama ini diabaikan Pyongyang.
Kendati, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebut Korea Utara sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional, serta upaya nonproliferasi global.
“AS memiliki kepentingan vital dalam menghalangi (Korea Utara), mempertahankan diri dari provokasi atau penggunaan kekuatannya, membatasi jangkauan program senjatanya yang paling berbahaya, dan di atas semua itu menjaga keamanan rakyat Amerika, pasukan kami yang dikerahkan, dan sekutu kami,” kata dia.
3. AS minta Korea Utara fokus atasi kelaparan

Pada Senin (7/2/2022), AS meminta Korea Utara menghentikan program pengembangan nuklir dan rudal balistiknya. Sebaliknya, AS meminta Korut memprioritaskan kebutuhan rakyat.
"Kami menyerukan DPRK (nama resmi Korea Utara) untuk menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan rakyatnya sendiri dengan menghormati hak asasi manusia, tidak lagi mengembangkan senjata pemusnah massal dan rudal balistik yang melanggar hukum,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dikutip dari The Straits Times.