Cegah Imigran Ilegal dari Belarusia, Ukraina Kerahkan Garda Nasional

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrsky, menjelaskan bahwa pemerintah akan memperkokoh perbatasannya dengan Belarusia. Pernyataan itu disampaikan Ukraina pada Rabu (10/11/2021), setelah kondisi perbatasan Polandia-Belarusia dilaporkan memburuk dengan besarnya jumlah imigran ilegal dan pengungsi.
Melansir Reuters, Ukraina dan Belarusia diketahui berbagi perbatasan darat sepanjang 1,084 km. Jumlah itu membuat Ukraina menjadi negara kedua setelah Rusia yang memiliki perbatasan darat terpanjang dengan Belarusia.
1. Garda Nasional Ukraina disiagakan di perbatasan

Khawatir imigran ilegal nekat menerobos masuk ke negaranya, Kiev langsung mengerahkan bala bantuan ke perbatasan Ukraina-Belarusia. Sebelum adanya mobilisasi ke wilayah perbatasan, pasukan perbatasan Ukraina sudah terlebih dahulu menjaga kawasan sekitar.
Dengan kondisi yang semakin tidak pasti, maka pemerintah Ukraina mengirim Garda Nasional Ukraina guna mendukung keamanan perbatasan Ukraina-Belarusia.
Tidak hanya melibatkan garda nasional, kepolisian Ukraina juga menugaskan beberapa detasemen untuk ikut membantu. Meskipun terlihat masif, namun Ukraina belum menjelaskan secara rinci berapa jumlah personel militer ataupun polisi yang mereka kirim ke perbatasannya dengan Belarusia.
2. Ukraina belum melaporkan adanya upaya penerobosan ilegal dari Belarusia

Selama krisis perbatasan Polandia-Belarusia berlangsung, ternyata belum ada laporan sama sekali atas upaya penerobosan oleh imigran ilegal ke Ukraina, dikutip dari Interfax Ukraine.
Ukraina diketahui bukan menjadi negara tujuan para imigran ilegal maupun pengungsi. Sebagian besar dari mereka lebih memilih Jerman sebagai negara penampung yang kebetulan berbatasan langsung dengan Polandia.
3. Ancaman konfrontasi di sepanjang perbatasan Belarusia

Krisis imigran di perbatasan Polandia-Belarusia adalah hasil dari tumpahan kasus sebelumnya. Lithuania dan Latvia menjadi negara pertama yang melaporkan derasnya arus imigran ilegal dan pengungsi dari Belarusia sejak beberapa bulan lalu.
Perselisihan antara pemerintah Belarusia dan negara-negara Uni Eropa semakin intens dengan tudingan "kesengajaan" yang dilontarkan Komisi Uni Eropa terhadap Belarusia.
Bahkan, Uni Eropa akan mempertimbangkan memberikan sanksi baru untuk Belarusia, sebagai pembalasan atas tindakannya yang dipercaya sengaja melempar imigran ilegal ke Eropa.
Rusia sebagai sekutu Belarusia menyuarakan permintaan khusus ke Uni Eropa, untuk membiayai proses pengendalian imigran ilegal di Belarusia dan menjauhi konfrontasi.
Di sisi lain, militer Rusia juga unjuk kekuatan dalam komitmennya melindungi kedaulatan Belarusia, dengan mengirim dua pesawat pembom strategisnya ke ruang udara Belarusia.