Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEK FAKTA: Pasukan Perdamaian Indonesia Berhasil Usir Israel dari Gaza?

(Ilustrasi pasukan perdamaian PBB) ANTARA FOTO/Yusran Ucang
(Ilustrasi pasukan perdamaian PBB) ANTARA FOTO/Yusran Ucang
Intinya sih...
  • TNI tidak pernah mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza.
  • Pengiriman pasukan perdamaian memerlukan mandat dari PBB.
  • Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat airdrop bukan pasukan ke Gaza.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah konten di media sosial mengenai Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah viral di ruang publik. Konten tersebut diunggah di YouTube dan diberi judul 'TNI Perdamaian Lakukan Serangan Pertama - Tentara Indonesia Berhasil Usir Israel dari Gaza'. Sejak diunggah pada 30 Mei 2025, konten tersebut sudah mendapat 355 ribu views dan lebih dari 1.000 komentar di kolom komentar.

"Dunia dikejutkan oleh perkembangan terbaru dari konflik Israel-Palestina di Gaza ketika tentara Indonesia untuk pertama kalinya melancarkan serangan militer terpadu terhadap pos-pos militer Israel di Gaza dan wilayah pendudukan," demikian narator awal di dalam video tersebut dan dikutip pada Minggu (28/9/2025).

Bahkan, di dalam video tersebut, pasukan perdamaian TNI bergerak menyerbu pos-pos militer Israel dalam operasi yang diberi sandi 'operasi keadilan'. Bila ditengok isi komentar yang ditinggalkan, banyak yang meyakini personel TNI benar-benar terlibat dalam penyerangan militer ke pasukan Israel.

Tapi, benarkah demikian?

1. Indonesia belum mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza

(Tangkapan layar YouTube Volkanbaba)
Isi konten TNI disebut menyerang pos militer Israel di Gaza. (Tangkapan layar YouTube Volkanbaba)

Berdasarkan penelusuran IDN Times, TNI yang tergabung di dalam pasukan perdamaian PBB tidak pernah ditugaskan ke Gaza, Palestina. Mengutip dari Data Contribution of Uniformed Personnel to UN by Country, Mission, and Personnel Type yang dirilis United Nations Peackeeping, pasukan perdamaian Indonesia ikut diterjunkan di delapan negara yaitu:

  1. Minurso (Sahara Barat)
  2. Minusca (Republik Afrika Tengah)
  3. Monusco (Republik Demokratik Kongo)
  4. UNFICYP (Siprus)
  5. UNIFIL (Lebanon)
  6. UNISFA (perbatasan Republik Sudan dan Republik Sudan Selatan)
  7. UNMISS (Sudah Selatan)
  8. UNSOM (Somalia)

Sementara, yang pernah terjadi dua personel TNI yang sedang bergabung di misi perdamaian Lebanon pernah ikut terluka akibat tembakan pasukan Israel pada 2024 lalu. "Rekoset luncuran mengenai tower pengamatan 14 yang diduduki oleh personel pengamat situasi. Akibat kejadian itu, dua personel TNI yang menjadi pengamat situasi, terluka," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI kala itu, Mayjen TNI Hariyanto melalui keterangan tertulis.

2. Pengiriman pasukan perdamaian ke wilayah konflik butuh mandat dari PBB

 (IDN Times/Santi Dewi)
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kembali komitmennya untuk mengirimkan personel TNI dalam kerangka pasukan perdamaian PBB tidak hanya ke Gaza, tetapi negara-negara konflik lainnya. Komitmen itu disampaikan pada Selasa, 23 September 2025 lalu di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Prabowo menjanjikan bakal mengirimkan 20 ribu pasukan.

Namun, ketika dikonfirmasi ke Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, pengiriman pasukan perdamaian itu masih menanti mandat dari PBB. Mandat itu diberikan lewat rapat di Dewan Keamanan (DK) PBB. Dasar hukum pengerahan pasukan perdamaian adalah resolusi DK PBB. Resolusi itu berisi tujuan misi, wilayah operasi, aturan keterlibatan dan kerangka waktu operasi.

"Tentu harus ada mandat dari PBB dan negara yang memiliki otoritas di sana," ujar Frega di kantor Kemhan, Jumat, 27 September 2025 lalu.

Meski begitu, Indonesia tetap siap bila akhirnya mandat itu diberikan. Personel pasukan perdamaian yang dikirimkan merupakan orang-orang terbaik.

"Indonesia juga sudah memiliki Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang sudah dibangun sejak 2012 lalu. Kami juga memiliki stand by force yang setiap saat dapat digerakan," tutur dia.

3. Indonesia kirimkan bantuan kemanusiaan lewat airdrop bukan pasukan ke Gaza

(www.instagram.com/@kemhanri)
Bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang akan didistribusikan ke Gaza lewat mekanisme airdrop. (www.instagram.com/@kemhanri)

Sementara, yang dikirimkan oleh Indonesia ke Gaza baru-baru ini adalah bantuan kemanusiaan bukan pasukan perdamaian. Mengutip situs resmi Kementerian Pertahanan, tertulis dalam misi kemanusiaan itu melibatkan tiga pesawat C-130 Hercules tipe J.

Misi tersebut berlangsung pada 17 Agustus 2025 hingga 9 September 2025 lalu. Pasukan TNI Angkatan Udara (AU) yang terlibat di dalam misi itu diberi nama Satgas Garuda Merah Putih II dan berjumlah 45 kru. Mereka berhasil menyalurkan total bantuan seberat 91,4 ton atau setara 520 bundel lewat mekanisme udara atau airdrop.

Sekretaris Jenderal Kemhan, Letjen Tri Budi Utomo mengatakan Israel sudah membuka blokir bagi bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

Sehingga, narasi TNI dikirimkan dalam misi pasukan perdamaian PBB untuk menyerang pos militer Israel di Gaza adalah hoaks.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Istana Ungkap Arahan Prabowo untuk SPPG usai Keracunan Massal MBG

28 Sep 2025, 22:42 WIBNews