Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenderal Jepang Temui Menhan Sjafrie, Bahas Latihan Pasukan Perdamaian

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) ketika menerima kunjungan dari Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Yoshida Yoshihide di kantor Kemhan, Jakarta Pusat pada 25 April 2025. (Tim media Menhan Sjafrie Sjamsoeddin)
Intinya sih...
  • Indonesia dan Jepang rencanakan latihan bersama pasukan perdamaian PBB
  • Jepang hibahkan dua kapal patroli cepat untuk Indonesia sebagai bagian dari official security assistance

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin pada Jumat (25/4/2025) menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Jenderal Yoshida Yoshihide di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat. Ada sejumlah isu yang dibahas dua petinggi militer itu dalam pertemuan tertutup selama sekitar satu jam, salah satunya soal rencana latihan bersama pasukan perdamaian. 

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan, rencana latihan bersama pasukan perdamaian itu tidak lepas dari kontribusi yang besar kedua negara untuk memelihara perdamaian dunia. Jenderal Yoshida pun sudah pernah berkunjung ke Pusat Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul. 

"Dalam kunjungan ke fasilitas PMPP, Jenderal Yoshida menyaksikan sendiri bagaimana kemitraan TNI dan PBB dalam rangka menyelenggarakan latihan-latihan terkait dengan peace keeping," ujar Frega di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, hari ini. 

Menurut data, Jepang sudah mengirimkan lebih dari 12.761 personel untuk terlibat di misi perdamaian PBB. Sedangkan, jumlah personel TNI yang dikirim mencapai 2.752. Artinya, kedua negara sama-sama memiliki kepedulian terhadap misi perdamaian dunia. 

Selain itu, baik Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan lain, yakni sama-sama negara yang rawan terhadap bencana.

"Sehingga, tadi dalam pembahasan juga disampaikan oleh Jenderal Yoshida, termasuk juga dengan pembahasan bersama Panglima TNI yang sebelumnya disampaikan ke Menhan bahwa kedua pihak merencanakan untuk melakukan workshop dan latihan bersama, baik dalam konteks penanggulangan bencana maupun operasi pemeliharaan dunia," tutur dia. 

1. Jepang singgung dua kapal patroli yang dihibahkan ke Indonesia

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) ketika menerima kunjungan dari Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Yoshida Yoshihide di kantor Kemhan, Jakarta Pusat pada 25 April 2025. (Tim media Menhan Sjafrie Sjamsoeddin)

Di dalam pertemuan tadi, kata Frega, turut dibahas mengenai hibah dua kapal cepat patroli dari Negeri Sakura untuk Indonesia. Sebelumnya, DPR telah menyetujui hibah dua unit kapal patroli cepat tersebut. 

"Ada wacana sebagai bagian dari official security assistance, di mana nantinya akan dikoordinasikan juga dengan Kementerian Luar Negeri Jepang, terkait dengan hibah kapal patroli," ujar jenderal bintang satu itu. 

Ia mengatakan, hibah dua unit kapal patroli cepat untuk menciptakan kawasan yang damai. Kedua petinggi militer punya prinsip yang sama untuk mengedepankan perdamaian dalam diplomasi militer dan pertahanan. 

"Kedua pejabat sama-sama sepakat untuk menghindari penggunaan senjata," ujar dia. 

Sjafrie menjelaskan kepada Jenderal Yoshida Indonesia sedang melakukan pengembangan postur pertahanan. Tetapi, ia minta kepada koleganya asal Negeri Sakura itu kebijakan tersebut tidak dimaknai sebagai sikap agresif. 

"Dalam konteks modernisasi ini, Indonesia juga berharap bisa bekerja sama dengan Jepang karena secara teknologi militer dan pertahanan, Jepang cukup maju," katanya. 

2. Indonesia ingin jalin kerja sama untuk perkuat wilayah antariksa

Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto ketika mengantar pulang Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Yoshida Yoshihide di kantor Kemhan, Jakarta Pusat pada 25 April 2025. (Tim media Menhan Sjafrie Sjamsoeddin)

Hal lain yang turut dibahas soal upaya untuk memperkuat pertahanan antariksa dan ruang siber. Melalui kerja sama tersebut, kata Frega, Indonesia mendapat kesempatan untuk belajar tentang teknologi pertahanan antariksa dan siber dari Jepang. 

Kesempatan ini, menurutnya, harus dimanfaatkan dengan baik lantaran Jepang menjadi salah satu negara yang telah matang dalam mengoperasikan satuan antariksa.

"Jepang yang memang saya ingat, tahun 2020 sudah membentuk space operation squadron. Jadi, dalam konteks ruang angkasa, mereka memang sudah membangun satuan ruang angkasa," ujar Frega. 

3. TNI AL kirim prajurit ke Jepang untuk operasikan kapal patroli yang dihibahkan

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigen TNI Kristomei Sianturi ketika berkunjung ke kantor IDN Media HQ pada 26 Maret 2025. (IDN Times/Fauzan)

Sementara ituu, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, TNI Angkatan Laut (AL) sudah mengirimkan prajurit ke Jepang untuk mempelajari teknis pengoperasian kapal patroli yang akan dihibahkan Jepang ke Indonesia.

"TNI AL juga telah melakukan hal-hal spesifik seperti mengirim prajurit ke Jepang untuk mengoperasikan kapal tersebut. Kita telah melakukan persiapan teknis seperti itu," ujar Kristomei saat di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, hari ini.

Kristomei menjelaskan, pengiriman personel tersebut merupakan prosedur yang harus dilakukan ketika TNI akan menerima alat utama sistem senjata baru dari negara lain. Melalui pengiriman personel itu, diharapkan prajurit dapat mempelajari lebih dalam tentang tata cara pengoperasian kapal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jujuk Ernawati
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us