Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEO Boeing Batal Hadir di Paris Airshow Buntut Tragedi Air India

CEO Boeing, Kelly Ortberg. (Senate Committee on Commerce, Science, and Transportation, Public domain, via Wikimedia Commons)
CEO Boeing, Kelly Ortberg. (Senate Committee on Commerce, Science, and Transportation, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Boeing fokus ke penyelidikan dan mendukung Air India
  • Paris Airshow diselimuti duka akibat tragedi Air India
  • Boeing 787 Dreamliner jadi sorotan setelah kecelakaan fatal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - CEO Boeing, Kelly Ortberg, batal hadir di Paris Airshow setelah kecelakaan fatal yang menimpa pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India di Ahmedabad, India.

Langkah serupa juga diambil oleh GE Aerospace, pemasok mesin pesawat yang terlibat, yang turut menunda agenda investornya. Tragedi Air India kini akan membayangi pameran industri penerbangan terbesar di dunia tersebut.

1. Boeing akan fokus ke penyelidikan

Pimpinan Boeing memilih untuk tidak hadir agar dapat memusatkan perhatian pada penanganan krisis. Mereka ingin mendampingi Air India dan mendukung proses investigasi yang sedang berjalan.

"Belasungkawa kami yang terdalam ditujukan kepada orang-orang terkasih dari para penumpang dan awak di dalam pesawat Air India Penerbangan 171, serta semua orang yang terdampak di Ahmedabad. Tim Boeing telah siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India," tutur Ortberg, dilansir dari Seattle Times pada Jumat (13/6/2025).

GE Aerospace juga mengonfirmasi bahwa pimpinan seniornya akan fokus untuk mendukung maskapai dalam penyelidikan. Perusahaan tersebut menjanjikan akan memberikan pembaruan informasi finansial di lain waktu pada bulan ini.

Sesuai aturan penerbangan global, otoritas India akan memimpin seluruh proses investigasi. Tim dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat akan memberikan dukungan teknis, berkoordinasi dengan Boeing dan GE.

2. Paris Airshow diselimuti duka

Tragedi ini secara langsung mengubah atmosfer Paris Airshow yang akan dimulai minggu depan. Para delegasi melaporkan bahwa bayangan duka akan menyelimuti pameran yang biasanya selalu meriah tersebut.

"Acaranya akan tetap berjalan sesuai rencana, tetapi akan lebih tenang dan dengan lebih sedikit perayaan," ujar seorang delegasi anonim yang terlibat dalam perencanaan, dikutip dari Al Jazeera.

Boeing diperkirakan tidak akan mengumumkan pesanan komersial besar dan telah membatalkan beberapa agendanya. Sejumlah pengumuman kesepakatan dari berbagai pihak juga berpotensi ditunda sebagai tanda penghormatan bagi para korban.

Salah satu kesepakatan yang terdampak adalah potensi pesanan puluhan jet dari maskapai Royal Air Maroc kepada Boeing. Penundaan ini dilaporkan turut memengaruhi rencana akuisisi pesawat Airbus A220 oleh maskapai yang sama, dilansir Economic Times.

3. Beoing 787 Dreamliner jadi sorotan

pesawat Boeing 787-8 milik Air India. (Masakatsu Ukon, CC BY-SA 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0>, via Wikimedia Commons)
pesawat Boeing 787-8 milik Air India. (Masakatsu Ukon, CC BY-SA 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0>, via Wikimedia Commons)

Kehadiran Ortberg di Paris seharusnya menjadi yang pertama baginya sejak menjabat sebagai CEO.

Insiden ini tercatat sebagai kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787 Dreamliner. Model pesawat ini sebelumnya dikenal luas memiliki reputasi keamanan yang sangat baik di dalam industri penerbangan.

"Tidak dapat dihindari akan adanya ketakutan. Ini adalah sebuah tragedi, tetapi kecil kemungkinannya memengaruhi persepsi terhadap 787 karena belum ada cukup informasi untuk saat ini dan pesawat itu memiliki rekam jejak yang sangat baik," kata Richard Aboulafia dari konsultan AeroDynamic Advisory, dilansir dari France24.

Kecelakaan ini turut memicu penurunan harga saham Boeing lebih dari 3 persen. Situasi kali ini dinilai berbeda dengan krisis 737 MAX yang disebabkan oleh kelemahan desain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us