Indonesia Belum Final Beli Jet Tempur J-10 Buatan China

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan Indonesia belum ada di titik final untuk membeli jet tempur J-10 buatan China. Padahal, sebelumnya, Sjafrie memberikan sinyal jet tempur J-10 segera mengudara ke Jakarta, meski belum diketahui berapa banyak yang diincar oleh Kementerian Pertahanan.
"Belum selesai (kesepakatannya). Kami masih melihat-lihat (alutsista)," ujar Sjafrie di sela-sela KTT Menhan ASEAN 2025, seperti dikutip Bloomberg.
Sebagai negara yang menganut prinsip bebas aktif, ditegaskan Sjafrie, maka Indonesia dapat membeli alutsista dari negara manapun.
"Kami dapat membeli ke negara mana saja untuk melihat mana yang efisien dan tidak mahal. Selain itu, tak dibutuhkan persyaratan apapun," kata purnawirawan jenderal bintang empat itu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sjafrie di momen yang sama ketika akan menemui Menhan Pertahanan Amerika Serikat (AS), Peter Hegseth di sela KTT Menhan ASEAN 2025. Ini merupakan kali pertama pertemuan bilateral antara Sjafrie dengan Hegseth.
1. Menhan AS ucapkan terima kasih atas kontribusi Indonesia di perdamaian Gaza

Dalam penyampaian pernyataan bersama, Hegseth turut mengucapkan terima kasih atas kontribusi Indonesia dalam KTT perdamaian Gaza yang diadakan di Sharm el-Sheikh, Mesir. Presiden Prabowo Subianto menjadi satu dari 27 kepala negara yang ikut hadir dalam KTT tersebut.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda dalam kontribusi pasukan stabilitas internasional (ISF) di Gaza, karena hal tersebut segera diwujudkan. Kami sejalan dengan Anda untuk mewujudkan visi Presiden Trump yaitu mewujudkan perdamaian permanen di Gaza," ujar Hegseth seperti dikutip dari akun media sosial Sjafrie pada Minggu (2/11/2025).
Dia juga menyinggung relasi pertahanan kedua negara semakin erat terutama dalam mengatasi berbagai isu keamanan. Hegseth juga menyinggung adanya latihan multinasional yang turut diikuti oleh personel militer dari AS yakni Super Garuda Shield.
"Tim saya menyampaikan, kami melakukan lebih dari 170 latihan bersama dalam waktu satu tahun ini," tutur dia.
2. Sjafrie diundang Hegseth berkunjung ke Pentagon

Hegseth menyebut Indonesia merupakan mitra yang berharga dan dijadikan jangkar bagi stabilitas di wilayah regional. Bahkan, Hegseth turut mengundang Sjafrie untuk berkunjung ke Pentagon.
"Saya nantikan untuk menyambutnya di Pentagon dalam waktu dekat," kata Hegseth.
Sjafrie merespons positif relasi baik dengan AS di sektor pertahanan yang sudah terjalin cukup lama. Meski, kini nama Kementerian Pertahanan AS berubah menjadi Kementerian Berperang, hal itu bukan halangan untuk memperkuat hubungan antar kedua negara dan antar rakyatnya.
"Kami juga berharap pasukan militer AS ikut serta dalam latihan Super Garuda Shield. Jadi, kami akan terus meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara," tutur dia.
3. Indonesia tegaskan komitmen untuk menjaga perdamaian di kawasan

Sementara, di akun media sosialnya, Sjafrie mengatakan forum pertemuan Menhan di kawasan Asia Tenggara dan negara mitra merupakan forum strategis bagi para menhan tersebut.
"Forum ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat solidaritas kawasan, membangun kepercayaan dan merumuskan langkah kolektif dalam menghadapi tantangan keamanan regional yang semakin kompleks," kata Sjafrie.
Dia menegaskan Indonesia akan tetap memegang komitmen untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kemandirian pertahanan di kawasan Asia Tenggara.
"Ini semua sejalan dengan prinsip Total Defense dan visi persatuan ASEAN untuk keamanan dan kemakmuran," tutur dia.


















