Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Beri Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Afghanistan

Gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo mengguncang wilayah Afghanistan bagian timur pada 31 Agustus 2025, dan telah menewaskan ribuan orang. (x.com/UNDP)
Gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo mengguncang wilayah Afghanistan bagian timur pada 31 Agustus 2025, dan telah menewaskan ribuan orang. (x.com/UNDP)
Intinya sih...
  • Bantuan didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak
  • Afghanistan hadapi krisis air pascagempa
  • Gempa menewaskan lebih dari 2.205 orang dan melukai 3.640 lainnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - China mengirimkan bantuan kemanusiaan darurat untuk korban gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah timur Afghanistan pada Minggu (7/9/2025).

Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China (CIDCA) mengatakan dalam pengiriman pertamanya sebagian besar berupa tenda dan selimut, yang diterbangkan ke ibu kota Kabul dengan dua pesawat Angkatan Udara China Y-20.

"Lebih banyak pasokan bantuan akan dikirim ke Kabul dalam beberapa hari mendatang dan didistribusikan dengan cepat kepada mereka yang terkena dampak bencana," kata badan tersebut, dikutip dari Anadolu Agency.

1. Bantuan didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak

Langkah tersebut datang setelah Beijing mengatakan pada Kamis (4/9/2025) bahwa mereka akan memberikan bantuan sebesar 50 juta yuan (sekitar Rp115,7 miliar) setelah gempa bumi yang menyebabkan kerusakan parah di Afghanistan.

Juru bicara CIDCA, Li Ming, mengatakan bantuan kemanusiaan darurat tersebut termasuk tenda, selimut, dan makanan, yang sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang dilanda bencana.

Negara tetangga, Jepang juga memberi pasokan bantuan ke Afghanistan. Bantuan dari pemerintah Jepang meliputi 1.600 selimut dan 250 tenda, yang akan dikirimkan ke daerah-daerah terdampak bencana oleh organisasi-organisasi pendukung.

2. Afghanistan hadapi krisis air pascagempa

Ilustrasi bendera Afghanistan. (unsplash.com/Farid Ershad)
Ilustrasi bendera Afghanistan. (unsplash.com/Farid Ershad)

Seorang perwakilan tetap untuk Prgram Pembangunan PBB (UNDP) di Afghanistan, Stephen Rodriques, mengatakan bahwa pihaknya sedang mempercepat pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa.

"Para korban selamat sedang berjuang untuk mendapatkan air minum yang aman. Sebanyak 68 sumber air utama telah hancur, memutus akses air bersih bagi ribuan orang," ujarnya dalam konferensi pers daring pada Jumat (5/9/2025), dikutip dari NHK News.

Rodriques juga mengungkapkan hasil survei menunjukkan sekitar 84 ribu orang terdampak bencana. Sementara, baru lebih dari 20 ribu orang yang telah menerima bantuan pangan. Fasilitas sanitasi sedang disiapkan untuk mencegah wabah penyakit.

3. Gempa menewaskan lebih dari 2.205 orang dan melukai 3.640 lainnya

Pada 31 Agustus 2025, Afghanistan bagian timur dilanda gempa berkekuatan 6 magnitudo. Provinsi Kunar dan Provinsi Nangarhar menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak.

Pada 5 September 2025, dua gempa susulan kembali mengguncang wilayah tersebut dengan selisih 12 jam. Pemerintah Taliban memperkirakan Bencana tersebut menewaskan 2.205 orang dan melukai 3.640 lainnya. Gempa juga merusak 6.782 rumah.

Upaya penyelamatan terus dilakukan bagi warga yang terjebak di bawah rumah yang runtuh. Sebab, aktivitas seismik terus berlanjut. Di daerah yang terkena dampak, banyak warga terpaksa tinggal di jalan, termasuk mereka yang memilih untuk tidak kembali ke rumah karena khawatir akan gempa susulan.

Gempa bumi Afghanistan sebagian besar terjadi di Pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik India dan Eurasia. Bencana tersebut juga telah memperparah kondisi negara tersebut, yang telah hancur akibat perang, kemiskinan, dan menyusutnya bantuan, Reuters melaporkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Profil Shigeru Ishiba, Perdana Menteri Jepang yang Mengundurkan Diri

08 Sep 2025, 23:27 WIBNews