Dalam Sehari, Ada 881 Migran Afrika Tiba di Kepulauan Canaria

Jakarta, IDN Times - Kepulauan Canaria di Spanyol dalam satu hari kedatangan sebanyak 881 migran yang berasal dari Afrika pada Jumat (6/10/2023). Lebih dari setengahnya merupakan para migran yang diselamatkan di lepas pantai Pulau El Hierro.
Jumlah kedatangan migran yang terus bertambah telah menyulitkan Kepulauan Canaria, terutama Pulau El Hierro, yang berpenduduk lebih dari 11 ribu jiwa. Pulau itu kesulitan karena menampung 3.300 migran.
1. Pemerintah El Hierro memperingatkan eksodus massal migran

Dilansir Anadolu Agency, pada Jumat, pihak berwenang di Spanyol menyelamatkan setidaknya 441 orang di lepas pantai Pulau El Hierro di. Para migran itu telah dibawa ke pantai dan diperkirakan akan ada lebih banyak kedatangan sebelum hari libur.
Di hari yang sama tiga kapal lainnya mencapai Pulau Tenerife, sementara tiga kapal lainnya mencapai Gran Canaria, sehingga perkiraan jumlah kedatangan dalam satu hari 881 migran.
Sehari sebelumnya, pemerintah daerah El Hierro mengeluarkan pernyataan institusional yang memperingatkan bahwa kedatangan yang saat ini terjadi adalah awal eksodus massal migran, yang sebagian besar berasal dari Senegal.
“Ribuan orang di Afrika menunggu untuk berlayar mencari kehidupan yang lebih baik, yang berarti krisis migran, dan bahkan pengungsi akan meningkat dalam beberapa minggu dan bulan mendatang,” kata pernyataan itu, yang juga menyerukan darurat internasional dan pertemuan puncak di pulau itu.
Pemerintah El Hierro mengatakan para migran yang tiba di pulau itu dilayani dan dikirim ke pulau lain secepatnya. Meski begitu, masyarakat masih berjuang untuk mengatasi masuknya arus masuk tersebut.
“Selain sebagai masyarakat yang berempati, dengan pengetahuan langsung tentang apa itu emigrasi, kami tidak siap, karena ukuran, populasi dan sumber daya untuk menangani jumlah migran ini,” tambah pemerintah El Hierro.
2. Dalam empat hari ada 1.200 orang tiba di Pulau El Hierro

Dilansir Euro News, dalam empat hari El Hierro telah kedatangan sebanyak 1.200 migran. Hingga 8 Juni baru sembilan migran yang tiba di pulau tersebut ,tapi Jumlah migran yang tiba dalam beberapa minggu terakhir meningkat menjadi 3.300 orang.
Alexis Ramos, juru bicara Palang Merah, mengatakan bahwa pulau itu berada dalam situasi sulit.
“Mereka sudah datang, tapi mereka tidak tahu persis di mana mereka berada. Mereka kaget dan juga sedikit kelelahan,” tambahnya.
Karena kurangnya kapasitas, Pusat Koordinasi Darurat telah memindahkan kapal-kapal tidak teratur tersebut ke pulau-pulau terdekat di Spanyol. Namun, hal ini tidak cukup bagi pemerintah setempat yang merasa tidak diperhatikan.
Fernando Clavijo, pemimpin Kepulauan Canaria, mengatakan penduduk kagum dan bingung dengan diamnya pemerintah Spanyol sehubungan dengan krisis migrasi yang dialami kepulauan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Clavijo menegaskan situasi yang dialami sudah tidak dapat ditoleransi. Dia juga mengingatkan bahwa keadaan darurat sosial telah diumumkan karena tindakan harus diambil untuk merawat migran dewasa dan anak di bawah umur.
3. Perjalanan ke Kepualan Canaria melewati rute berbahaya

Perjalanan migran menuju Kepulauan Canaria merupakan salah satu jalur paling berbahaya menuju Eropa. Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan dari setiap 20 orang yang berhasil mencapai pulau-pulau tersebut ada satu orang yang meninggal, angka ini merupakan yang terburuk dibandingkan rute lain ke Eropa.
Pulau El Hierro adalah daratan terakhir di Samudera Atlantik yang membentuk Kepulauan Canaria, menjadikannya kesempatan terakhir bagi para migran yang ingin datang ke Eropa.
Di tempat lain di Spanyol, para pemimpin Uni Eropa sedang mengadakan pertemuan informal untuk membahas masa depan blok tersebut terkait migrasi.
Dari awal tahun hingga 30 September tahun ini, hampir 15 ribu migran gelap mencapai Kepulauan Canaria melalui laut, naik 20 persen dibandingkan jumlah tahun lalu.