Datang dari Prancis, Inggris Wajibkan Warganya Karantina

London, IDN Times - Pemerintah Inggris akhirnya mengambil keputusan pada hari Jumat, 16 Juli 2021, waktu setempat bahwa mewajibkan warganya yang datang dari Prancis untuk tetap menjalani karantina wajib meskipun sudah divaksin lengkap. Hal ini disebabkan karena kekhawatiran kinerja vaksin COVID-19 terhadap varian Beta yang selama ini menyebar di Prancis. Bagaimana awal ceritanya?
1. Sekitar 3,4 persen kasus yang tercatat di Prancis selama 4 minggu terakhir merupakan varian Beta

Dilansir dari BBC, para turis yang kembali ke Inggris dan Wales dari Prancis masih harus dikarantina yang akan berlaku mulai hari Senin, 19 Juli 2021, ini. Mereka yang sudah divaksinasi lengkap di Inggris datang dari negara-negara dengan daftar kuning tidak perlu diisolasi selama 10 hari. Akan tetapi, pemerintah Inggris sendiri mengatakan pelonggaran itu tidak akan berlaku untuk Prancis karena kasus dari varian Beta yang terus-menerus menyebar, yang merupakan varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Ada kekhawatiran vaksin mungkin tidak bekerja dengan baik terhadap varian Beta. Sekitar 3,4 persen kasus yang tercatat di Prancis dalam 4 minggu terakhir ini adalah varian Beta, sedangkan varian Delta yang lebih menular, yang pertama kali diidentifikasi di India, menyumbang hampir semua kasus baru di Inggris. Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid, mengatakan bahwa pihaknya selalu jelas tidak akan ragu untuk mengambil tindakan cepat di perbatasan Inggris untuk menghentikan penyebaran COVID-19 serta melindungi
keuntungan yang diperoleh dari program vaksinasi yang berjalan sukses.
Ia menambahkan dengan pencabutan pembatasan pada hari Senin, 19 Juli 2021, ini di seluruh Inggris, pihaknya akan melakukan segala yang bisa untuk memastikan perjalanan internasional dilakukan seaman mungkin serta melindungi perbatasan Inggris dari ancaman varian.
2. Perusahaan perjalanan mengkritik keputusan yang diambil tersebut
Perusahaan perjalanan setempat telah mengkritik langkah tersebut dengan menuduh pemerintah Inggris menyebabkan kebingungan. Kepala Eksekutif Airlines UK, Tim Alderslade, mengatakan perubahan aturan acak ini membuat hampir tidak mungkin bagi para turis dan pelaku industri untuk merencanakan ke depan serta hanya dapat semakin merusak kepercayaan konsumen di puncak musim panas. Pengumuman yang disampaikan pemerintah berarti bahwa siapa pun yang berada di Prancis selama 10 hari sebelumnya perlu dikarantina pada saat kedatangan ke Inggris di akomodasi mereka sendiri dan akan memerlukan tes hari ke-2 dan ke-8, terlepas dari status vaksinasi mereka.
Ini termasuk individu yang divaksinasi lengkap yang transit melalui Prancis dari negara hijau atau negara kuning lainnya. Tetapi para menteri mengindikasikan bahwa penumpang maskapai Eurostar pada layanan yang bepergian melalui Prancis tidak perlu dikarantina jika kereta mereka tidak berhenti di negara itu. Pengecualian daftar kuning yang ada untuk pekerja kunci seperti kapal pengangkut akan tetap berlaku.
Wisatawan dari Prancis masih memiliki opsi untuk mempersingkat masa karantina mereka melalui skema Test to Release, jika mereka membayar untuk tes pada hari ke-5 dan hasilnya negatif. Untuk kedatangan dari negara-negara daftar kuning lainnya, persyaratan untuk karantina dihapuskan untuk yang divaksinasi penuh dan di bawah 18 tahun mulai hari yang sama di semua bagian Inggris.
3. Meski Bulgaria dimasukkan ke daftar hijau, pihak Bulgaria melarang masuk warga Inggris ke negaranya

Dalam perkembangan terpisah, warga negara Inggris sebagian besar akan dilarang memasuki Bulgaria mulai pekan depan meskipun Inggris memasukkan Bulgaria ke daftar hijau bebas karantina. Hanya dua hari setelah Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, mengumumkan Bulgaria dan Hong Kong ditambahkan ke daftar hijau, Menteri Kesehatan Bulgaria, Stoycho Katsarov, mengumumkan Inggris dimasukkan ke dalam daftar zona merah berisiko tinggi bersama Siprus, Spanyol, Fiji, dan Kuwait. Ini berarti bahwa mulai hari Senin, 19 Juli 2021, ini hanya warga negara Bulgaria, penduduk jangka panjang, serta anggota keluarga dekat mereka yang memenuhi syarat untuk masuk dari Inggris.
Keputusannya diambil setelah jumlah harian kasus COVID-19 di Inggris naik di atas 50 ribu untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir, yang hampir semuanya merupakan varian Delta. Lonjakan kasus terbaru ini menunjukkan sedikit tanda perlambatan dan ada kekhawatiran mereka bisa mencapai 100 ribu kasus baru harian segera ketika sebagian besar pembatasan hukum mulai dilonggarkan di Inggris.
Jumlah kasus COVID-19 di Inggris sampai hari Jumat, 16 Juli 2021, waktu setempat mencapai angka 5.332.371 kasus dengan rincian 128.642 kasus berakhir meninggal dunia serta 4.385.308 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Inggris mengalami penambahan kasus sebanyak 51.870 kasus baru dengan rincian 49 kasus berakhir meninggal dunia. Untuk saat ini, Inggris berada di urutan ke-7 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.