Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dewan Keamanan PBB Gelar Rapat Darurat Bahas Kondisi Suriah

Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)
Intinya sih...
  • Dewan Keamanan PBB gelar rapat darurat setelah Assad kabur dari Damaskus.
  • Perdana Menteri Suriah setuju menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan transisi yang dipimpin para pemberontak.

Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan PBB langsung menggelar rapat darurat usai Presiden Suriah Bashar al-Assad kabur meninggalkan Damaskus yang diduduki oleh kelompok pemberontak.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (10/12/2024), rapat darurat digelar di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin, 9 November waktu setempat, sekitar pukul 15.00.

Para diplomat asing di PBB bahkan terkejut lantaran betapa cepatnya penggulingan Assad dalam waktu 12 hari terakhir sejak kelompok pemberontak kembali menyerbu wilayah-wilayah di Suriah, termasuk ibu kota Damaskus.

“Semua orang terkejut. Semua orang, termasuk anggota DK PBB. Jadi, kita harus menunggu, mengamati dan mengevaluasi bagaimana situasi akan berkembang,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.

Rusia adalah salah satu negara yang memainkan peran utama dalam mendukung pemerintahan Assad dan membantu melawan para pemberontak.

1. Pemerintahan transisi akan dibentuk

Ilustrasi bendera Suriah. (anjči from London, UK, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Sementara itu, Perdana Menteri Suriah Mohammed Jalali setuju untuk menyerahkan kekuasaan kepada Pemerintahan Keselamatan yang dipimpin para pemberontak. Pemerintahan ini berpusat di wilayah barat laut dari negara tersebut.

Komandan utama dari pemberontak, yaitu Ahmed al-Sharaa, atau Abu Mohammed al-Golani sudah bertemu dengan Jalali dan Wakil Presiden Faisal Mekdad untuk membahas pemerintahan transisi selepas ditinggal Assad kabur.

Pemerintahan transisi ini kabarnya bakal dipimpin oleh Mohamed al-Bashir, yang telah memimpin Pemerintahan Keselamatan selama ini. Aliansi ini juga didukung oleh Hayat Tharir al-Sham atau HTS, kelompok yang pernah berafiliasi dengan Al-Qaeda.

2. Pemberontak kuasai Damaskus dan klaim tumbangkan rezim Assad

kota Damaskus/Ibu Kota Suriah (pexels.com/Yazan Ali

Kelompok pemberontak Suriah menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah resmi berakhir seiring dengan kaburnya Assad dari Damaskus dan para pemberontak yang berhasil menduduki ibu kota Damaskus.

“Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan hari ini 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir dan Suriah akan memulai masa depan baru,” sebut pernyataan para pemberontak.

Pada 8 November 2024 dini hari, para pemberontak berhasil menduduki ibu kota Damaskus dan Bandara Damaskus. Dengan terdesaknya pemerintah ini, Assad dilaporkan langsung terbang menggunakan pesawat meninggalkan Damaskus.

3. Assad ada di Rusia

Moskow, Rusia (pixabay.com/Dronneo)

Presiden Suriah Bashar al-Assad kabur dari Damaskus sejak Minggu, 8 November 2024. Sempat menjadi teka-teki di mana keberadaannya, kini Assad diyakini berada di Moskow, Rusia. Hal ini dibenarkan oleh Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.

“Bashar al-Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow dan diberi suaka atas dasar pertimbangan kemanusiaan,” kata pernyataan Kremlin, dikutip dari BBC, Selasa (10/12).

Rusia, yang memiliki dua pangkalan militer utama di Suriah adalah sekutu setia Assad dan berperan dalam perang saudara Suriah selama 3 tahun terakhir. Namun Rusia tampaknya tak bisa membantu mempertahankan kekuasaan rezim Assad di Suriah, yang harus menghadapi serangan kelompok pemberontak sejak akhir November kemarin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us