Dikunjungi Netanyahu, Hungaria Keluar dari ICC

- Hungaria menarik diri dari ICC saat Netanyahu berkunjung, tidak menangkapnya
- ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza
- Belanda menyesalkan keputusan Hungaria untuk keluar dari ICC, meminta mereka menyelesaikan kewajiban terkait hal ini
Jakarta, IDN Times - Hungaria akan menarik diri dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di Budapest untuk kunjungan empat hari. Dengan demikian, Netanyahu tidak ditangkap oleh Hungaria.
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Kala itu, ICC mengatakan, ada alasan yang masuk akal unutk percaya bahwa kedua orang tersebut melakukan kejahatan perang di Gaza.
ICC menambahkan, penerimaan Israel atas yurisdiksi pengadilan tak diperlukan karena Israel bukan anggota ICC. Namun, sebagai anggota ICC, Hungaria wajib menangkap Netanyahu saat ia berkunjung.
1. Hungaria menilai ICC sudah dijadikan alat politik

Hungaria memulai penarikan diri dari ICC pada Kamis (3/4/2025). Kepala Staf Perdana Menteri Hungaria, Gergely Gulyas mengatakannya dalam sebuah unggahan di Facebook.
"Saya yakin bahwa forum peradilan internasional yang penting ini telah direndahkan menjadi alat politik, yang tidak dapat dan tidak ingin kita gunakan," kata Perdana Menteri Viktor Orban dalam konferensi pers, dikutip ABC News.
Orban pertama kali menyampaikan undangan kepada Netanyahu pada November, begitu ICC mengeluarkan surat perintah penangkapannya. Hungaria bergabung dengan ICC pada November 2001 selama masa jabatan pertama Orban sebagai perdana menteri.
2. Netanyahu menolak surat perintah penangkapan ICC

Menurut ICC, Netanyahu dituduh bertanggung jawab atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode peperangan, dengan sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil, dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024,
Namun, Netanyahu telah menolak surat perintah penangkapan ICC dan mengatakan tindakan serta tuduhan tersebut tidak masuk akal dan salah. Gallant juga menolak surat perintah tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah upaya untuk menolak hak Negara Israel untuk membela diri.
3. Belanda sesalkan Hungaria keluar dari ICC

Belanda menyesalkan keluarnya Hungaria dari ICC.
"Saya menyesalkan keputusan ini. Saya percaya bahwa Mahkamah Pidana Internasional adalah lembaga yang penting. Sebagai negara tuan rumah ICC, Belanda juga memiliki tanggung jawab dan kewajiban terkait hal ini," kata Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp.
Ia meminta Hungaria untuk menyelesaikan kewajibannya di ICC. Sebab, untuk keluar dari ICC memakan waktu sekitar satu tahun.