Diskriminasi Gender Bikin Wanita Ini Kencing Sembarangan

20 Sep 2017, 13:30 WIB

Sumber Gambar: whenonearth.net

Seorang wanita Belanda berusia 23 tahun mendapatkan hukuman denda dari pengadilan setempat karena kepergok kencing sembarangan. Pihak pengadilan mengatakan wanita tersebut sebetulnya bisa menggunakan kamar mandi umum, daripada memilih kencing di depan publik.

Menurut laporan Dutchnews.nl, (20/9), kasus ini sebetulnya sudah berlangsung sejak lama, yakni sekitar 2,5 tahun yang lalu. Wanita bernama Geerte Piening tersebut didenda dengan jumlah € 140 (setara Rp 2,5 juta) setelah dia kencing sembarangan di Pusat Debat Balie dan Bank ABN Amro. Dia melakukannya di semak-semak sekitar sambil meminta sejumlah temannya mengawasi sekitar.

Dia adalah wanita kedua yang dituduh kencing sembarangan.

Hukuman denda tersebut telah disahkan oleh hakim pada hari Senin, (18/9) silam. Hakim setempat mengatakan bahwa larangan buang air kecil di depan umum berlaku untuk pria dan wanita. Namun, dia memotong denda menjadi € 90 karena kasus ini sudah lama diajukan ke pengadilan.

"Tidak ada perbedaan sanksi bagi wanita dan laki-laki. Tidak mungkin kami mendenda laki-laki € 100 dan perempuan € 50 hanya karena mereka berbeda jenis kelamin," ujar hakim. "ini menegaskan bahwa siapapun tidak diizinkan untuk buang air kecil sembarangan," lanjutnya.

Hakim juga menyatakan bahwa kencing di depan publik adalah sebuah tindakan yang tidak menyenangkan. Meski demikian, dia mengakui bahwa jumlah toilet umum untuk wanita di Amsterdam tak begitu banyak. Padahal kebutuhan akan toilet sangatlah penting di negara tersebut. Hakim menambahkan bahwa Piening adalah wanita kedua yang dituduh kencing di depan umum.

Jumlah toilet wanita di Belanda memang tidak banyak.

Kasus ini kini telah berubah menjadi perdebatan tentang seksisme. Pasalnya, Belanda menyediakan 35 toilet publik, tapi dari semua toilet tersebut hanya tiga yang dirancang untuk wanita. Geerte sendiri mengaku terpaksa kencing sembarangan kareena tidak ada toilet umum terdekat. Kalaupun ada, toilet tersebut berjarak beberapa kilometer jauhnya. Jadi dia memutuskan untuk melakukannya di jalan yang sepi sementara teman-temannya terus mengawasi sekitar. Tiga petugas polisi pun datang dan memergoki tindakan wanita tersebut.

Geerte nampaknya tak mau disalahkan begitu saja. Dia bersikeras terpaksa kencing sembarangan hanya sebagai upaya terakhir. Pasalnya, dia benar-benar tak bisa menemukan toilet terdekat dari tempatnya. "Bukankah memalukan bagi kota wisata seperti Amsterdam tidak memiliki toilet wanita?" kata Geerte.

"Saya tidak berniat menyatakan ini sebagai kesalahan. Tapi saya menekankan ada baiknya masalah ini segera ditangani," tambahnya.