Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dokter di Gaza Tewas Diserang Israel 

pemandangan reruntuhan di Gaza. (pixabay.com/hosnysalah)
Intinya sih...
  • Dr. Hamdi Al-Najjar meninggal dunia akibat serangan udara Israel, menewaskan sembilan dari sepuluh anaknya.
  • Serangan terjadi sesaat setelah Dr. Hamdi pulang ke rumah, menyisakan istri dan satu anak yang selamat.
  • Adam, putra selamat keluarga Al-Najjar, akan dievakuasi ke Italia untuk perawatan medis lebih lanjut.

Jakarta, IDN Times- Seorang dokter Palestina di Gaza, Dr. Hamdi Al-Najjar, meninggal dunia akibat luka parah pada Sabtu (31/5/2025). Ia meninggal dunia seminggu setelah serangan udara Israel pada 23 Mei lalu menghancurkan rumah keluarganya di Khan Younis, Gaza Selatan, dan menewaskan sembilan dari sepuluh anaknya.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi istrinya, Dr. Alaa Al-Najjar, yang juga seorang dokter, serta putra mereka satu-satunya yang selamat, Adam (11 tahun). Adam sendiri masih menjalani perawatan medis intensif akibat luka parah dalam serangan yang sama.

1. Detail serangan yang menimpa keluarga Al-Najjar

Serangan tersebut terjadi sesaat setelah Dr. Hamdi kembali ke rumahnya di Khan Younis. Sebelumnya, ia mengantar istrinya, Dr. Alaa, seorang dokter anak, untuk bertugas di Nasser Medical Complex. Beberapa menit setelah Dr. Hamdi tiba di rumah, sebuah misil menghantam kediaman mereka.

Sembilan anak pasangan dokter tersebut tewas seketika. Mereka adalah Yahya (12 tahun), Rakan (10 tahun), Eve (9 tahun), Jubran (8 tahun), Sadeen (7 tahun), Luqman (6 tahun), Ruslan (5 tahun), Reval (4 tahun), dan bayi Sidra yang baru berusia enam bulan, dilansir The New Arab.

Dr. Alaa harus menghadapi kenyataan pilu menerima jenazah kesembilan anaknya di rumah sakit tempat ia sedang bekerja. Kondisi jenazah anak-anak tersebut dilaporkan hangus terbakar hingga sulit dikenali.

2. Perjuangan Dr. Hamdi sebelum meninggal dunia

Setelah serangan, Dr. Hamdi berada dalam kondisi kritis akibat luka-luka yang sangat parah. Dokter yang merawatnya menyebutkan ia menderita kerusakan otak, patah tulang akibat pecahan peluru, serta luka di bagian dada, sehingga memerlukan bantuan ventilator untuk bernapas.

Sementara itu, Adam, putra mereka yang selamat, juga mengalami luka serius dan terus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis.

Kisah Adam menarik perhatian internasional. Pemerintah Italia melalui Menteri Luar Negerinya, Antonio Tajani, menyatakan siap menerima Adam untuk perawatan medis lebih lanjut.

Rencananya, Adam akan dievakuasi ke Italia pada 11 Juni. Tawaran evakuasi ini awalnya juga mencakup kedua orang tuanya, namun kondisi Dr. Hamdi saat itu dinilai terlalu berisiko untuk dipindahkan, dilansir The Guardian.

3. Serangan Israel menyasar kawasan sipil

reruntuhan di Kota Gaza. (unsplash.com/mhmedbardawil)

Media lokal melaporkan bahwa serangan yang menimpa keluarga Al-Najjar terjadi di sebuah kawasan pemukiman yang tidak memiliki aktivitas militer. Pihak Israel menyatakan akan melakukan investigasi terkait serangan drone tersebut.

Insiden tragis ini merupakan salah satu yang paling mematikan yang melibatkan satu keluarga sejak konflik Israel di Gaza dimulai.

"Dr. Hamdi al-Najjar, suami dari Dr. Alaa al-Najjar, meninggal karena luka-lukanya setelah Israel mengebom rumah mereka di selatan Khan Younis, menyusul sembilan anaknya yang telah lebih dulu terbunuh. Seluruh anggota keluarga kini telah tiada, kecuali sang ibu yang berduka dan seorang anaknya yang terluka," ujar Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Muneer Alboursh, dikutip dari TRT Global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us