Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

26 Warga Gaza Tewas akibat Tembakan Israel di Pusat Bantuan 

anak-anak di Gaza mengantre untuk makanan. (UNRWA, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Sekitar 26 warga Palestina dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka di dekat pusat distribusi bantuan di Rafah, Gaza selatan pada Minggu (1/6/2025). Peristiwa tragis ini terjadi ketika warga sedang berupaya mendapatkan bantuan makanan.

Menurut petugas medis Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan rumah sakit setempat, banyak korban jatuh akibat tembakan yang dilepaskan pasukan Israel ke arah kerumunan. Pusat bantuan tersebut dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah organisasi yang didukung Israel dan Amerika Serikat (AS).

1. Detik-detik mencekam di lokasi kejadian

Saksi mata dan jurnalis lokal melaporkan ribuan warga Palestina telah berkumpul di sekitar bundaran Al-Alam, dekat pusat bantuan GHF, sejak dini hari. Tak lama berselang, tank-tank Israel dilaporkan mendekat dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan.

Situasi menjadi sangat sulit karena tim penyelamat kesulitan mengakses area yang dikendalikan pasukan Israel, sehingga warga terpaksa mengevakuasi korban dengan alat seadanya. Mohammed Abu Teaima, yang kehilangan sepupunya, menggambarkan kengerian yang ia saksikan.

"Mereka melepaskan tembakan membabi buta secara langsung ke arah kami. Sepupu saya tertembak di dadanya dan meninggal di tempat," tutur Abu Teaima, dilansir France24. 

Jumlah korban luka bervariasi menurut beberapa sumber medis, mulai dari 80 hingga 175 orang. Selain laporan tembakan langsung, media yang terafiliasi Palestina dan Hamas mengaitkan insiden dengan serangan udara Israel.

2. GHF bantah adanya insiden

GHF adalah organisasi baru yang didukung AS dan Israel, dengan dalih mencegah bantuan jatuh ke tangan Hamas. Tuduhan Israel ini dibantah oleh Hamas sendiri dan belum disertai bukti publik.

Operasional GHF menuai kritik dari badan-badan PBB dan organisasi kemanusiaan besar lainnya. Mereka menolak bekerja sama karena mekanisme GHF dianggap melanggar prinsip kemanusiaan dan berisiko membahayakan warga Palestina.

Menanggapi insiden terbaru, GHF membantah adanya korban.

"Kami mengetahui adanya rumor yang secara aktif digembar-gemborkan oleh Hamas yang mengklaim adanya kematian dan cedera hari ini. Laporan mengenai kematian, cedera massal, dan kekacauan di situs kami adalah tidak benar dan dibuat-buat," kata GHF dalam pernyataannya, dilansir CNN.

Sebelumnya, distribusi bantuan oleh GHF juga dilaporkan memakan korban jiwa dan luka. GHF menyatakan petugas keamanannya tidak menembaki kerumunan, sementara militer Israel mengakui hanya pernah melepas tembakan peringatan.

3. Israel masih meninjau laporan insiden

ilustrasi bendera Israel. (unsplash.com/Stanislav Vdovin)

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan masih menyelidiki insiden tersebut.

"Saat ini kami tidak mengetahui adanya cedera yang disebabkan oleh tembakan IDF di dalam lokasi distribusi bantuan kemanusiaan. Masalah ini masih dalam peninjauan," ujar juru bicara IDF, dilansir BBC.

Peristiwa ini menggambarkan parahnya kondisi kemanusiaan di Gaza, di mana akses terhadap bantuan sangat terbatas akibat operasi militer Israel. Para ahli telah memperingatkan risiko kelaparan jika bantuan tidak segera ditingkatkan. Sistem PBB pun kesulitan menyalurkan bantuan karena berbagai pembatasan dan kondisi di lapangan, dilansir Sky News.

Insiden ini terjadi di tengah upaya AS menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Hamas telah merespons proposal AS, namun tetap menuntut gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel, yang dilaporkan tidak ada dalam proposal tersebut

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us