Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Donald Trump Sebut Kamala Harris Tiru Gaya Kampanyenya

Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Intinya sih...
  • Donald Trump menuduh Kamala Harris meniru kampanyenya dengan hadir di Saturday Night Live.
  • Trump percaya diri bisa memenangkan pilpres AS tahun ini dengan mengungguli suara Harris, terutama di 7 negara swing states.
  • Sementara itu, Harris juga menghabiskan banyak waktu untuk berkampanye di tujuh negara bagian yang sama, termasuk Michigan dan North Carolina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, rivalnya dari Partai Demokrat Kamala Harris meniru kampanyenya dengan hadir di acara talkshow, Saturday Night Live.

“Dia meniru semua yang saya lakukan. Bahkan dia hadir di Saturday Night Live. Mereka tiru. Tapi saya pikir saya melakukannya lebih baik dari mereka,” kata Trump selama kampanye di Pennsylvania, dikutip dari CNN, Selasa (5/11/2024).

Hanya kurang dari 24 jam, pemilu AS akan digelar tepatnya pada 5 November 2024 waktu setempat, atau 6 November 2024 WIB.

Menurut Election Lab Universitas Florida, lebih dari 76 juta warga Amerika telah memberikan suranya menjelang pemilu tahun ini. Jumlah ini mendekati setengah dari total 160 juta suara yang diberikan pada Pemilu 2020, di mana jumlah pemilih di AS mencapai yang tertinggi dalam lebih dari satu abad terakhir.

1. Trump pede menang di 7 negara swing states

Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)

Sementara itu, Trump percaya diri bahwa ia bisa memenangkan pilpres AS tahun ini dengan mengungguli suara Harris, terutama di 7 negara swing states.

Trump mengklaim dirinya juga melakukan kampanye besar yang tak bisa dilakukan orang lain. Di hari-hari terakhir kampanye, Trump berkunjung ke negara-negara bagian yang punya peran penting.

Trump menyatakan dirinya unggul di tujuh negara bagian penting, yakni Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.

2. Harris juga kampanye besar-besaran di 7 swing states

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)

Tujuh negara bagian itu memiliki jumlah penentu yang besar, sehingga berpengaruh besar pada hasil akhir Pilpres. Selain Trump, Harris juga menghabiskan banyak waktu untuk berkampanye di tujuh negara bagian tersebut.

Harris diketahui baru saja berkampanye di Detroit. Setelah itu ia akan menuju East Lansing, Michigan, lokasi yang digadang-gadang bakal dimenangkan oleh Demokrat.

3. Swing states bisa menentukan suara Electoral College

Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)
Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)

Swing State merupakan sejumlah negara bagian kecil yang suaranya sangat menentukan jumlah dari Electoral College setiap kandidat capres. Dalam kontestasi pilpres tahun ini, hasilnya berubah-ubah antara condong ke Demokrat atau malah ke Republik.

Swing States bisa disebut sebagai medan tempur para kandidat di mana mereka kerap berkampanye bahkan memasang iklan di negara-negara bagian tersebut.

Tahun ini, sejumlah negara bagian yang termasuk Swing State adalah Arizona, Michigan, Georgia, Pennsylvania, Wisconsin, Minnesota dan Nevada serta North Carolina.

Pennsylvania, misalnya. Negara bagian ini dulunya adalah daerah pemilihan Partai Demokrat yang bisa diandalkan. Namun saat ini, persaingan Harris dan Trump, yang berasal dari Partai Republik juga cukup ketat di negara bagian tersebut.

Lalu North Carolina di mana negara bagian ini hanya sekali memilih Demokrat pada 1980. Pilpres tahun-tahun berikutnya, mereka selalu memilih Republik. Namun Harris yakin tahun ini, warga North Carolina bakal memilih dirinya.

Populasi North Carolina kini sudah mencapai lebih dari 10 juta dan tumbuh lebih beragam. Harris yakin bahwa suara bakal masuk ke Demokrat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Sunariyah Sunariyah
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us