Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemilu Amerika 2024: Kapan Digelar, Siapa Kandidatnya dan Sistemnya?

Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)
Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Pilpres AS diikuti oleh 15 kandidat, dengan Donald Trump dan Kamala Harris sebagai kandidat utama.
  • Tim kampanye Kamala Harris telah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi klaim kemenangan prematur dari Donald Trump.
  • Sistem Pilpres AS menggunakan electoral college, di mana setiap negara bagian memiliki elektor yang memberikan suara untuk menentukan presiden terpilih.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) bakal digelar pada 5 November. Eks Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris bakal memperebutkan kursi Presiden AS.

Pilpres Amerika Serikat tak sama dengan sistem pemilu di Indonesia. Ada sejumlah perbedaan, mulai dari sistem pemungutan suara hingga jumlah kandidat yang bertarung.

IDN Times merangkum empat fakta pemilu Amerika Serikut, berikut rincian tentang Pemilu AS 2024:

1. Kandidat Pemilu Amerika 2024

Harris dan Trump (x.com/Glenn Kirschner)
Harris dan Trump (x.com/Glenn Kirschner)

Dalam kontestasi pemilu AS, terdapat 15 bakal calon presiden. Rinciannya, sembilan orang dari Partai Republik, empat dari Partai Demokrat, dan dua lainnya merupakan calon independen.

Dari 15 kandidat yang muncul, pilihan calon presiden mengerucut kepada dua nama, Donald Trump dan Kamala Harris. Nama Kamala muncul setelah calon petahana Jo Biden mengundurkan diri dari Pilpres AS.

Setelah mengundurkan diri, Biden mendukung Harris menggantikannya sebagai kandidat dari Partai Demokrat. Sementara Donald Trump jadi kandidat Partai Republik usai mengalahkan rekan satu partainya, eks Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.

2. Tim Kemala Harris antisipasi jika Donald Trump klaim kemenangan

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)

Tim kampanye Kamala Harris telah mempersiapkan strategi jika Donald Trump mengeklaim kemenangan secara prematur dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024.

Partai Demokrat AS menyiapkan rencana cepat di media sosial dan televisi untuk mengantisipasi kejadian seperti Pemilu 2020.

Para pengamat pemilu memperingatkan penghitungan suara resmi bisa membutuhkan beberapa hari. Hal ini bisa terjadi jika ada permintaan penghitungan ulang di beberapa wilayah penting.

"Kami telah mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan jika Trump mencoba mempengaruhi media dan menyesatkan masyarakat Amerika," kata Harris dikutip saat berbincang dengan ABC, Selasa (5/11/2024).

3. Apa itu sistem pemilu electoral college

ilustrasi pemilu (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi pemilu (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sistem Pilpres AS terbilang unik. Sebab, negara berjuluk Negeri Paman Sam ini melaksanakan pilpres dengan sistem electoral college atau suara elektoral selain pemilihan secara langsung.

Melansir laman resmi pemerintah AS, electoral college adalah proses para elektor atau perwakilan dari setiap negara bagian yang jumlahnya proporsional dengan jumlah penduduk negara bagian memberikan suara buat menentukan presiden terpilih.

4. Jumlah elektor pemilu Amerika Serikat

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/@benwhitephotography)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/@benwhitephotography)

Setiap negara bagian mendapat sejumlah elektor berdasarkan keterwakilannya di Kongres. Total ada 538 elektor yang dipilih menurut kebijakan masing-masing negara bagian.

Setiap elektor memberikan satu suara setelah pemilihan umum, dan kandidat yang memperoleh lebih dari setengah (270) suara menang. Presiden dan Wakil Presiden yang baru terpilih dilantik pada Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Dheri Agriesta
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us