Dukung Israel, Lithuania Putuskan Tidak Akan Mengakui Palestina

- Lithuania dukung hak Israel bela diri dari serangan Hamas.
- Israel diminta bantu kembangkan industri pertahanan Lithuania.
- Protes warga Lithuania atas kedatangan Presiden Israel Herzog.
Jakarta, IDN Times - Penasehat Presiden Lithuania, Deividas Matulionis mengatakan bahwa pengakuan terhadap kemerdekaan dan pembentukan negara Palestina bukanlah agenda dari Lithuania.
“Melihat situasi saat ini, saya percaya bahwa kunjungan dari Presiden Israel, Isaac Herzog sangat diperlukan. Kami paham adanya protes dan tentu pertanyaan soal pengakuan Palestina bukan jadi agenda kami saat ini,” ujarnya, dikutip dari LRT, Kamis (7/8/2025).
Hubungan Lithuania dan Israel sempat menegang terkait penembakan yang dilakukan tentara Israel kepada rombongan diplomat Eropa di Tepi Barat. Vilnius mendesak Tel-Aviv untuk mengadakan investigasi kasus ini.
1. Sebut Israel punya hak untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas
Matulionis mengungkapkan, Lithuania memiliki pandangan bahwa Israel punya hak untuk mempertahankan diri dari serangan mematikan Hamas pada Oktober 2023.
“Hubungan kami dengan Israel sangat penting. Ini adalah kunci dari kerja sama ekonomi dan kerja sama penting dalam menyuplai peralatan tempur. Kami juga berusaha mempertahankan kontak dengan komunitas Litvak,” terangnya.
Menurutnya, ilmuwan Lithuania harus belajar banyak dari Israel yang sudah berinvestasi besar di bidang penelitian dan inovasi. Namun, Matulionis meminta Israel tetap menghormati hukum internasional dan memastikan bantuan internasional bisa masuk ke Gaza.
Lawatan Herzog ke Lithuania ini menjadi yang pertama dalam 12 tahun terakhir. Kunjungan terakhir dilakukan mantan Presiden Israel, Shimon Peres di Lithuania pada 2013.
2. Lithuania minta Israel bantu kembangkan industri pertahanan di negaranya
Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda menyebut, Lithuania berniat membangun industri pertahanan dengan menaikkan anggaran pertahanan 5-6 persen pada 2030. Israel diminta untuk membantu dalam proses pengembangan militer.
“Pakar teknologi militer Israel dapat berkontribusi ke ekosistem pertahanan Lithuania dan menentukan kembali kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara,” tandasnya, dilansir The Baltic Times.
Di sisi lain, Herzog mengatakan bahwa potensi ekonomi antara Israel dan Lithuania tidak terbatas. Ia berencana meningkatkan perdagangan kedua negara dalam periode 2-3 tahun ke depan.
3. Warga Lithuania menolak kedatangan Presiden Israel
Pada Senin (4/8/2025), sekelompok warga Lithuania mengadakan demonstrasi di Vilnius untuk memprotes kedatangan Herzog ke negaranya. Demonstran pro-Palestina memusatkan aksinya di Istana Kepresidenan Lithuania.
Demonstran dilaporkan membawa bendera Palestina dan menyuarakan slogan “Free Palestine”. Mereka juga mendesak pemerintah menjatuhkan sanksi kepada Israel dan mengakui kemerdekaan Palestina.
"Pemimpin Lithuania munafik karena gagal menerapkan standar yang sama atas aksi Rusia di Ukraina dan Israel kepada Palestina. Keduanya melakukan okupansi ilegal dan terlibat genosida," kata salah satu demonstran.
Setelah berkunjung ke Lithuania, Herzog akan melanjutkan lawatan ke Latvia dan Estonia sebagai agenda meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Baltik.