Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dukung Oposisi, Venezuela Desak Putus Relasi dengan Spanyol

ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)
ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)
Intinya sih...
  • Presiden Parlemen Venezuela mendesak pemutusan hubungan diplomatik dengan Spanyol usai pilpres.
  • Rodriguez mengusulkan akhiri hubungan bisnis dan perdagangan, menuduh Spanyol campur urusan dalam negeri Venezuela.
  • PM Spanyol Pedro Sanchez belum mengakui kemenangan Maduro dan Gonzalez Urrutia, tetap desak publikasi hasil pilpres.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Parlemen Venezuela Jorge Rodríguez, pada Kamis (12/9/2024), mendesak pemerintah segera memutus hubungan diplomatik dengan Spanyol. Ia menyebut Madrid terus ikut campur urusan dalam negeri Venezuela usai berlangsungnya pilpres. 

Pada akhir pekan lalu, pemimpin oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia memutuskan pergi ke Spanyol usai ditetapkan sebagai buronan. Madrid juga menampik klaim dari Caracas bahwa negaranya sudah membuka negosiasi untuk kepergian Gonzalez Urrutia. 

1. Tolak pengakuan Parlemen Spanyol terhadap kemenangan Gonzalez Urrutia

ilustrasi bendera Spanyol (pexels.com/@carloscruz-artegrafia)
ilustrasi bendera Spanyol (pexels.com/@carloscruz-artegrafia)

Rodriguez mengusulkan kepada Komite Kebijakan Luar Negeri untuk mengakhiri hubungan bisnis dan perdagangan dengan Spanyol. Ia bahkan menyuruh seluruh konsulat Spanyol segera meninggalkan Venezuela. 

"Ini adalah serangan paling brutal Spanyol kepada Venezuela sejak kami berjuang untuk kemerdekaan kami. Apa yang Parlemen Spanyol putuskan pada hari ini adalah sebuah deklarasi perang terhadap Venezuela dan pemerintahan resmi di negara ini," tegasnya, dikutip Telesur

"Kami menolak keputusan dari Parlemen Spanyol. Ini tidak dapat diterima. Kami akan mempertahankan ini semua. Ini adalah sebuah kebiadaban dan bertentangan dengan hukum internasional. Apakah mereka akan menyambut jika Venezuela menyetujui konsultasi kemerdekaan Basque dan Katalonia?" tambahnya. 

Ia menekankan bahwa selama ini Venezuela tidak pernah ikut campur urusan dalam negeri Spanyol dan negara-negara lainnya. 

2. PM Sanchez belum akui pemenang pilpres Venezuela

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)

Menanggapi keputusan parlemen, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menekankan publikasi hasil pilpres di Venezuela yang dimediasi Uni Eropa (UE). Ia mengaku belum mau mengakui kemenangan Presiden Nicolas Maduro maupun Gonzalez Urrutia. 

"Kami mendesak publikasi hasil pilpres, kami belum mengakui kemenangan Nicolas Maduro dan kami akan melakukan sesuatu yang sangat penting dengan persatuan UE. Kami berharap mediasi dari UE dapat memediasi hingga akhir tahun" tuturnya. 

Melansir dari EFE, Maduro menyuruh Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez memberitahukan kepada Spanyol bahwa Venezuela akan terus mempertahankan kemerdekaannya dari Spanyol dan seluruh dunia. 

"Delcy, panggil teman Anda, Menteri Pertahanan Spanyol dan jelaskan mengenai Deklarasi Kemerdekaan pada 5 Juli, maka dia tahu bahwa Venezuela akan selalu merdeka, berdaulat, dan independen dari Spanyol dan seluruh dunia," ujarnya. 

3. Sanchez bicara dengan Gonzalez Urrutia soal krisis di Venezuela

Pada Kamis, PM Sanchez sudah bertemu dengan Gonzalez Urrutia di Istana Moncloa, Madrid. Pertemuan ini menjadi yang pertama dilakukan setelah pemimpin oposisi itu berlabuh di Madrid pada akhir pekan lalu. 

"Saya menyambut hangat Gonzalez Urrutia dengan hangat di negara kami. Saya juga menggarisbawahi komitmen Spanyol dalam mendukung hak asasi manusia (HAM) dan menyatakan solidaritas kepada seluruh rakyat Venezuela," terangnya, dilansir Reuters.

Sementara itu, Gonzalez Urrutia menyampaikan terima kasih kepada Sanchez atas sambutannya di Madrid. Ia juga berterima kasih kepada Parlemen Spanyol atas pengakuan kemenangannya di pilpres Venezuela. 

"Kami berbicara mengenai ancaman serius terhadap situasi dan stabilitas Venezuela. Kami butuh bekerja sama untuk mencapai transisi demokrasi. Saya berterima kasih atas pengakuan Parlemen Spanyol dan saya akan berkomitmen besar pada mandat ini. Perjuangan akan dilakukan sampai akhir, hingga kami dapat bertemu keluarga kami di tanah Venezuela," ungkapnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us