Putra Aung San Suu Kyi Khawatir Kesehatan Ibunya Memburuk

Suu Kyi dilaporkan menderita penyakit gusi yang parah

Jakarta, IDN Times - Putra Aung San Suu Kyi, Kim Aris, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi kesehatan ibunya. Mantan pemimpin Myanmar yang dikini dipenjara itu disebut tidak diizinkan mendapatkan perawatan medis di luar, meski kesehatannya terus memburuk.

Aris, yang tinggal di Inggris, mengatakan bahwa ibunya mengalami pusing dan muntah-muntah, serta menderita penyakit gusi yang serius. Selain itu, peraih Nobel berusia 78 tahun itu juga kesulitan untuk makan.

"Saya sangat khawatir dengan keadaannya saat ini. Dia tidak sekuat dulu. Jika dia tidak bisa makan, maka segalanya tidak akan memberikan harapan," kata Aris, dikutip Reuters, Selasa (13/9/2023). 

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Bakal Dipindah Jadi Tahanan Rumah Myanmar

1. Aris tidak dapat menghubungi ibunya

Aris mengaku dia telah kehilangan kontak dengan ibunya sejak perempuan itu ditahan terakhir kali. Junta militer juga tidak menggubris permintaannya untuk dapat berkomunikasi dengan ibunya.

"Tidak ada cara untuk berkomunikasi dengannya," katanya.

"Dia bahkan tidak diperbolehkan menerima perawatan. Dia tidak diperbolehkan mengakses penasihat hukumnya. Dia tidak diperbolehkan menerima pengunjung. Dia tidak diperbolehkan bergaul dengan tahanan lain. Ini pada dasarnya adalah bentuk kurungan isolasi."

Pada Agustus, militer memberikan pengampunan kepada Suu Kyi atas lima dari 19 pelanggaran yang dilakukannya, namun mengatakan bahwa ia akan tetap menjadi tahanan rumah. Tak lama setelahnya, media pemerintah melaporkan bahwa dia telah dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah.

Namun Aris membantah ibunya dipindahkan.

"Mereka mencoba menyebarkan disinformasi mengenai ibu saya yang dipindahkan ke tahanan rumah. Ini semua untuk menenangkan komunitas internasional, namun komunitas internasional sangat menyadari disinformasi ini."

Baca Juga: Ditambah 7 Tahun, Total Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi 33 Tahun

2. Pemerintah Inggris tidak berbuat banyak untuk membantu Suu Kyi

Banyak negara telah menyerukan pembebasan tanpa syarat terhadap Suu Kyi dan ribuan tahanan politik lainnya yang ditangkap oleh militer pascakudeta 2021. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga telah menjatuhkan sanksi terhadap junta Myanmar.

Aris mengaku telah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Inggris, namun ia mengatakan pemerintah tidak bisa berbuat banyak karena mereka tidak memiliki hubungan kerja dengan militer.

Menurutnya, komunitas internasional perlu terus memberikan tekanan pada militer, termasuk sanksi yang lebih keras. Aris mengatakan dia sangat mengandalkan informasi dari saluran televisi dan media sosial Myanmar untuk terus mendapatkan informasi terkini.

3. Suu Kyi terancam hukuman 27 tahun

Suu Kyi telah ditahan sejak Februari 2021 ketika dia digulingkan melalui kudeta militer. Sejak itu, Myanmar berada dalam kekacauan. Junta menindak siapa pun yang menentang pemerintahan militer, hingga mengakibatkan ribuan orang dipenjara atau dibunuh.

Suu Kyi terancam hukuman 27 tahun penahanan terkait 14 tindak pidana. Dia menyangkal semua tuduhan yang didakwakan kepadanya, mulai dari penghasutan dan kecurangan pemilu hingga korupsi, dan telah mengajukan banding atas tuduhan tersebut.

Baca Juga: AS Kecam Penambahan 3 Tahun Hukuman Aung San Suu Kyi  

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya