Aung San Suu Kyi Bakal Dipindah Jadi Tahanan Rumah Myanmar

Jakarta, IDN Times - Junta militer Myanmar dikabarkan bakal memindahkan pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, ke tahanan rumah.
Sebelumnya, Suu Kyi ditahan di penjara di ibu kota Naypyidaw, sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021 lalu.
Langkah tersebut merupakan bagian dan grasi dari pemerintah ke tahanan sehubungan dengan upacara keagamaan pekan depan.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (27/7/2023), belum ada konfirmasi resmi dari junta soal rencana tersebut. Pasalnya, kabar soal Suu Kyi dikontrol ketat oleh junta. Pengacara Suu Kyi pun dilarang berbicara ke media soal kasusnya.
1. Pemindahan Suu Kyi akan diumumkan secepatnya

Sementara itu, pejabat di Naypyidaw mengatakan bahwa rencana pemindahan Suu Kyi akan diumumkan pada upacara keagamaan Selasa pekan depan.
Namun, pejabat tidak tahu persis di mana Suu Kyi akan dipindahkan sebagai tahanan rumah.
2. Banyak kasus dituduhkan ke Suu Kyi

Sejak ditahan dua tahun lalu, Suu Kyi didakwa atas setidaknya 18 pelanggaran dari mulai korupsi hingga pemilu, dengan hukuman maksimal 190 tahun penjara.
Dalam tudingan terbaru akhir tahun lalu, Suu Kyi diduga menerima suap dari seorang pebisnis. Saat ini, beberapa kasusnya sedang menunggu banding terakhir. Tak diketahui pasti tuduhan ini terkait suap soal apa, sebabnya proses peradilan Suu Kyi ditutupi dari publik dan media dilarang meliput.
Suu Kyi juga dituduh menyalahgunakan posisinya untuk menyewa tanah publik di bawah harga pasar dan membangun tempat tinggal. Ia membangun menggunakan uang sumbangan, yang dimaksudkan untuk tujuan amal.
3. Lima Poin Konsensus tetap jadi acuan ASEAN bantu Myanmar

Gelaran ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM) di Jakarta dua pekan lalu akhirnya mengeluarkan pernyataan bersama. Salah satu yang diangkat adalah isu konflik Myanmar, yang sempat memanas karena pergerakan Thailand.
"Kami membahas kembali perkembangan di Myanmar dan menegaskan kembali sikap kita yang bersatu dalam Lima Poin Konsensus (5PC), tetap menjadi acuan untuk membantu menyelesaikan konflik di Myanmar. Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus berlanjut di Myanmar," sebut pernyataan bersama Menlu ASEAN, Jumat (14/7/2023).
Aksi dari Indonesia yang terus membantu menyelesaikan masalah Myanmar, terutama melakukan pendekatan, menjembatani kesenjangan serta perbedaan yang mengarah ke dialog yang inklusif untuk solusi yang komprehensif, diapresiasi oleh negara anggota ASEAN.
Selain itu, implementasi 5PC akan ditinjau secara komprehensif dan menyampaikan rekomendasi ke KTT ASEAN ke-43 September nanti.