GAP Terpaksa Minta Maaf Gara-gara Peta di Kaus yang Mereka Jual

Shanghai, IDN Times - Raksasa ritel fashion asal Amerika Serikat, GAP terpaksa meminta maaf karena menjual kaus dengan desain yang tidak memasukkan dua wilayah yang mereka klaim sebagai bagian integral wilayah mereka, yaitu Tibet, Taiwan dan Laut China Selatan.
Permintaan maaf ini disampaikan setelah seorang pengguna media sosial China, Weibo mengunggah sebuah foto kaus yang diambilnya di outlet GAP Kanada dengan map yang salah.
1. GAP sampaikan permintaan maaf melalui media sosial Weibo

Menggunakan platform yang sama, GAP menyampaikan permintaan maaf mereka hari Senin kemarin, demikian dilansir dari Yahoo Singapura.
"Gap Inc. menghormati kedaulatan dan integritas teritorial China. Kami menyadari bahwa T-Shirt Gap yang dijual di pasar luar negeri gagal menggambarkan map China yang tepat. Kami dengan tulus meminta maaf akan kesalahan yang tidak disengaja ini."
Tidak lupa perusahaan asal Amerika Serikat ini menyatakan telah menarik produk tersebut dari pasar China dan telah dihancurkan serta akan melakukan review yang lebih ketat lagi agar kejadian serupa tidak terulang.
2. Sebelumnya beberapa perusahaan multinasional juga tersandung kasus serupa

Permintaan maaf dari Gap disampaikan di tengah gencar-gencarnya upaya pemerintah China dalam memelototi penggunaan bahasa dalam menggambarkan teritorial yang mereka klaim seperti Taiwan dan wilayah lainnya seperti disebutkan di atas.
Beberapa perusahaan lainnya seperti Delta Airlines dan Marriott International juga tersangkut masalah ini dan terpaksa menyampaikan permintaan maaf mereka.
3. Pemerintah China sempat bikin beberapa negara tetangga marah dengan penerbitan paspor tahun 2012

Gedung Putih bahkan sempat turun tangan dengan memberikan kritik tajam atas pemaksaan yang dilakukan oleh Pemerintah China kepada maskapai penerbangan luar negeri yang beroperasi di China untuk mengganti cara mereka menggambarkan Taiwan, Hongkong dan Makau dalam situs resmi perusahaan mereka.
The Guardian mencatat selain masalah tersebut di atas, Pemerintah China tahun 2012 juga menerbitkan paspor baru yang memasukkan beberapa pulau dan wilayah yang disengketakan yang membuat banyak negara Asia geram, antara lain Vietnam, Filipina, India dan Taiwan sendiri.