Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gempa M 7,3, Kemlu Masih Kesulitan Hubungi WNI di Vanuatu

Situasi di Rumah Sakit Pusat Port Vila, Vanuatu usai digoyang gempa M7,3. (www.x.com/@WHOWPRO)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Canberra terus mencoba menghubungi WNI, diaspora dan kolega di Vanuatu, usai negara tersebut digoyang gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 pada Selasa (17/12/2024). Hal itu lantaran jaringan komunikasi terputus usai gempat hebat menghancurkan sejumlah fasilitas umum.

Otoritas setempat juga belum bisa memastikan berapa banyak jumlah korban tewas dan luka akibat gempa tersebut. 

"KBRI Canberra juga terus mencoba menghubungi pejabat dan contact point di Vanuatu," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Sumirat pada hari ini. 

Namun, kontak-kontak tersebut belum dapat dihubungi. Kemlu pun membenarkan saluran komunikasi hingga saat ini masih terputus. Kontak pun harus melalui KBRI di Canberra, Australia karena Indonesia tak memiliki perwakilan di Vanuatu. 

"Kami mendapatkan informasi itu dari otoritas Vanuatu yang sedang berada di Sydney bahwa jaringan telekomunikasi di Port Vila saat ini," tutur dia. 

Kemlu mencatat jumlah WNI yang berada di Vanuatu mencapai 48 orang. Mereka terdiri dari 47 Anak Buah Kapal (ABK) dan 1 WNI yang menikah dengan WNA. 

1. Jaringan komunikasi terputus sehingga jumlah korban belum bisa dipastikan

Ilustrasi gempa bumi. (IDN Times/Esti Suryani)

Sementara, mengutip laporan dari stasiun berita CNN, jaringan komunikasi di Vanuatu terputus akibat gempa, sehingga jumlah korban jiwa atau luka belum diketahui secara pasti. Namun, menurut Badan Penanggulangan Bencana setempat, satu orang dipastikan tewas akibat gempa.

Data itu mereka dapatkan berdasarkan laporan awal di lapangan dan pemberitaan media setempat. Gempa tersebut menyebabkan bangunan runtuh, menghancurkan mobil, dan beberapa orang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan. Tanah longsor juga terjadi di dekat terminal pengiriman internasional di Port Villa. 

2. Peringatan tsunami dibatalkan

Ilustrasi Gempa Bumi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara peringatan awal akan terjadinya tsunami dibatalkan.

"Tidak ada lagi ancaman tsunami dari gempa bumi ini," ujar Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dari Badan Cuaca Nasional.

Tetapi, mereka memperingatkan akan adanya fluktuasi kecil di permukaan laut yang mungkin terjadi di beberapa wilayah pesisir dekat gempa bumi selama beberapa jam ke depan.

Amerika Serikat sebelumnya baru membuka kedutaan besarnya di Vanuatu pada bulan Juli tahun ini. Hal itu sebagai bagian dari peningkatan kehadiran diplomatiknya di Pasifik karena bersaing dengan China untuk mendapatkan pengaruh di wilayah yang sangat penting dan strategis tersebut.

3. Sempat terjadi gempa susulan berkekuatan M 5,5

Ilustrasi gempa bumi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Laporan Survei Geologi AS atau USGS mencatat gempa magnitudo 7,3 yang mengguncang pada pukul 12.47 siang waktu setempat itu berpusat di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut dan di perairan, berjarak 30 kilometer dari lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu.

Kemudian, terjadi gempa susulan M 5,5 beberapa jam kemudian. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Ilyas Listianto Mujib
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us