Hadapi Tekanan China, Taiwan Uji Coba Sistem Pertahanan Udara

Jakarta, IDN Times - Taiwan melakukan uji coba pertahanan udara menggunkan rudal permukaan-ke-udara untuk meningkatkan pelatihan ketika China terus melakukan pergerakan untuk mengambil alih pemerintahan negara tersebut.
Latihan tersebut diikuti oleh pasukan angakatan udara, darat dan laut. Komando Angkatan Udara Taiwan mengatakan, pihaknya melakukan latihan di pagi antara pukul 05.00-07.00 waktu setempat.
“Tujuannya adalah untuk memverifikasi komando dan kendali operasi pertahanan udara gabungan di antara tiga cabang militer,” kata Angkatan Udara Taiwan, Selasa (27/3/2024).
“Dalam menghadapi pesawat dan kapal China yang sering melanggar batas wilayah laut dan udara sekitar Taiwan, angkatan udara akan terus meningkatkan intensitas pelatihannya untuk menghadapi potensi ancaman,” katanya, dukutip Independent.
1. Taiwan gunakan rudal Patriot buatan dalam negeri
Latihan pertahanan udara pada Selasa menggunakan sistem artileri antipesawat dan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS). Latihan gabungan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menguji latihan rencana tempur pertahanan udara secara keseluruhan.
Uji coba rudal permukaan ke udara dilakukan dengan menggunakan rudal Sky Bow dan Patriot buatan dalam negeri. Dilansir Barron's, Kementerian Pertahanan Taipei mengatakan, 13 pesawat pesawat China dan tujuh kapal angkatan laut terlihat di sekitar Taiwan 24 jam menjelang pukul 06.00 waktu setempat pada Selasa.
Pekan lalu, Taiwan mendekteksi adanya 36 pesawat militer China di sekitar pulau tersebut dalam waktu 24 jam. Sejauh ini, jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam satu hari pada tahun ini.
2. Taiwan tingkatkan anggaran belanja pertahanan
Dilansir Voa News, Presiden Taiwan, Tsai Ing-Weng menolak klaim China atas pulau tersebut. Hal itu menyebabkan Beijing memutus komunikasi tingkat tinggi sejak Taiwan berkuasa pada 2016.
Selama delapan tahun masa jabatannya, Tsai telah meningkatkan belanja pertahanan dengan membeli senjata militer dan mengembangkan peralatan buatan Taiwan. Pada Selasa, ia mengawasi penyerahan dua kapal perang buatan dalam negeri di pelabuhan Suao di wilayah timur laut Yilan.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami terus menerapkan otonomi pertahanan dengan kapal perang buatan Taiwan diberi nama, diluncurkan, dan ditugaskan satu demi satu dengan kecepatan yang semakin cepat,” kata Tsai.
“Pencapaian ini berulang kali menunjukkan kapasitas Taiwan dalam pembuatan kapal dalam negeri dan membuktikan tekad kami untuk menjaga demokrasi dan kebebasan kami,” katanya.
3. China tingkatkan kehadirannya di sekitar pulau Taiwan
Taiwan terpaksa melakukan peningkatan kesiapan militer karena China berulang kali menegaskan klaimnya atas wilayah yang menampung 23 juta orang dan pulau-pulau terpencil.
Dalam empat tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan kehadirannya hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut. China menggunkan taktik zona abu-abu untuk memberikan tekanan dan menghindari konflik langsung yang dapat memicu respons AS.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Sun Li-fang menghindari hubungan langsung antara latihan tersebut dengan ketegangan yang terjadi saat ini dengan Beijing. Dia menyebut latihan itu sebagai latihan rutin tahunan.
“Cara meningkatkan kemampuan militer kita secara keseluruhan sangatlah penting,” katanya.