Hamas Jadi Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini

- Hamas membebaskan tiga sandera Israel sebagai bagian dari pertukaran dengan tahanan Palestina, namun pembebasan sandera berikutnya masih dipertanyakan.
- Hamas mengkritik intimidasi dan ancaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Donald Trump, menegaskan bahwa hal itu tidak membantu pelaksanaan gencatan senjata.
- Pemerintah Israel menegaskan kembali bahwa Hamas harus membebaskan tiga sandera akhir pekan ini, jika tidak, gencatan senjata akan berakhir.
Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, akhirnya tetap membebaskan tiga sandera Israel. Para sandera ini akan ditukar dengan tahanan Palestina dan dibebaskan Sabtu (15/2/2025).
Meski demikian, pembebasan sandera berikutnya masih dipertanyakan. Hamas menegaskan, Israel tidak boleh melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah mereka sepakati hampir sebulan lalu.
"Kami tidak tertarik dengan runtuhnnya perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dan kami sangat ingin agar perjanjian tersebut dilaksanakan dan memastikan bahwa pendudukan (Israel) mematuhinya sepenuhnya," kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua, dikutip dari VOA.
1. Hamas kritik ancaman dan intimidasi Israel dan AS

Qanoua juga mengkritik "bahasa ancaman dan intimidasi" dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Donald Trump. Dia mengatakan, hal itu tidak membantu pelaksanaan gencatan senjata. Pemerintah Israel kemudian menegaskan kembali, Hamas harus membebaskan tiga sandera akhir pekan ini.
"Jika ketiganya tidak dibebaskan, jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami pada Sabtu (15/2) siang, gencatan senjata akan berakhir," kata juru bicara pemerintah Israel, David Mencer.
2. Hamas tuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata

Awal pekan ini, Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan dengan terus melancarkan serangan udara terhadap warga di Gaza dan memblokir bantuan. Kelompok itu mengatakan, pembebasan sandera di masa mendatang akan ditunda.
Netanyahu mengatakan, pertempuran akan kembali terjadi jika lebih banyak tawanan tidak dibebaskan pada Sabtu. Sementara Trump mengatakan "semua kekacauan akan terjadi" jika para sandera tidak dikembalikan.
3. Sebanyak 21 Sandera Israel sudah dibebaskan

Sejak gencatan senjata mulai berlaku bulan lalu, Hamas telah membebaskan 21 sandera, dan Israel telah membebaskan lebih dari 730 tahanan. Pertukaran berikutnya pada Sabtu menyerukan pembebasan tiga warga Israel lagi dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Perang di Gaza dipicu oleh serangan teror Hamas pada Oktober 2023 terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan penangkapan 250 sandera. Serangan balasan Israel menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina, lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat. Israel mengatakan, jumlah korban tewas termasuk 17.000 militan yang telah dibunuhnya.