Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ancam Neraka Total Jika Hamas Tak Bebaskan Semua Sandera Israel

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Intinya sih...
  • Donald Trump memberikan batas waktu kepada Hamas untuk mengembalikan semua sandera Israel paling lambat Sabtu siang.
  • Trump meminta Israel membatalkan gencatan senjata Gaza setelah ancaman dari Hamas, yang dianggap melanggar perjanjian.
  • Trump ingin merelokasi paksa warga Palestina dari Jalur Gaza dan mencari tempat permanen bagi mereka di Mesir atau Yordania, meski rencana ini menuai kecaman global.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan kekacauan akan terjadi jika Hamas tidak mengembalikan semua sandera Israel yang tersisa. Batas waktu yang diberikan Trump paling lambat Sabtu siang.

Trump meminta Israel untuk membatalkan gencatan senjata Gaza, setelah Hamas pada Senin mengancam akan menunda pembebasan sandera yang direncanakan pada Sabtu. Kelompok pejuang Hamas menilai Israel melanggar perjanjian tersebut.

"Sejauh yang saya ketahui, jika semua sandera tidak dikembalikan paling lambat Sabtu pukul 12 siang - saya pikir ini waktu yang tepat - saya akan katakan, batalkan saja dan semua taruhan dibatalkan dan biarkan kekacauan terjadi," kata Trump, dilansir ITV, Selasa (11/2/2025).

1. Trump mau semua sandera dibebaskan

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Terpilih Donald Trump. (commons.wikimedia.org/ The White House)

Trump mengatakan, semua sandera yang tersisa harus dibebaskan. "Semuanya, tidak sedikit-sedikit, tidak dua, satu, tiga, empat. Sabtu pukul 12.00, dan setelah itu, saya katakan semua kekacauan akan terjadi," lanjut Trump.

Ia menyebut akan ada neraka total. Ketika ditanya artinya, Trump menjawab, Hamas tahu arti kata itu.

"Saya berbicara untuk diri saya sendiri. Israel dapat mengesampingkannya, tetapi atas nama saya sendiri, Sabtu pukul 12, dan jika mereka tidak ada - mereka tidak ada di sini, neraka total akan terjadi," tegas Trump.

2. Ketegangan di Gaza kembali meningkat

serangan Israel di Gaza (Tasnim News Agency, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Gaza kembali tegang dalam sepekan terakhir, utamanya usai Trump mengumumkan akan mengambil alih dan membangun kembali Jalur Gaza. Untuk mewujudkannya, Trump ingin merelokasi paksa warga Palestina dari wilayah pesisir itu.

Dalam sebuah wawancara akhir pekan ini, dia secara eksplisit mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali berdasarkan usulannya.

"Tidak, mereka tidak akan melakukannya. Karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik. Jauh lebih baik - dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen untuk mereka," kata Trump.

3. Rencana Trump dikecam dunia

Rencana relokasi warga Palestina yang diutarakannya, membuat Trump menerima kecaman dari seluruh dunia. Meski demikian, ia tampaknya tak peduli.

Bahkan, Trump mengatakan ia akan mencari "tempat permanen" bagi warga Palestina di Mesir atau Yordania jika ia dapat mencapai kesepakatan dengan kedua negara, tetapi keduanya telah menolak usulannya.

Namun, Trump mengisyaratkan ia dapat menahan bantuan asing dari Yordania dan Mesir jika mereka menolak menerima warga Palestina yang mengungsi secara paksa. "Jika tidak, saya mungkin akan menahan bantuan, ya."

Rencana Trump telah menerima kecaman di seluruh dunia dengan beberapa menyebutnya sebagai pembersihan etnis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us