Hizbullah Lancarkan Serangan Balas Dendam ke Israel

Jakarta, IDN Times - Pasukan Hizbullah di Lebanon melakukan serangan yang menargetkan Israel utara, di kota Safed. Mereka meluncurkan serangkaian pesawat nirawak pada Selasa (9/1/2024) dan disebut berhasil mengenai pangkalan militer.
Tindakan itu merupakan aksi balasan. Israel sebelumnya telah melakukan serangan yang menewaskan tiga pejuang Hizbullah di kota Ghandouriyeh, termasuk petinggi bernama Wissam al-Tawil.
1. Israel klaim tidak ada korban jiwa

Israel mengatakan pihaknya meluncurkan sistem pertahanan untuk mencegat beberapa pesawat nirawak yang menyeberang dari Lebanon. Sebuah proyektil dikabarkan jatuh di pangkalan militer Israel utara.
Dilansir VOA News, Tel Aviv mengklaim tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan. Israel dan Hizbullah sebelumnya telah terlibat baku tembak di perbatasan hampir setiap hari.
Namun, meningkatnya serangan lintas batas ini telah menimbulkan kekhawatiran konflik meluas yang berlatar belakang perang Hamas-Israel di Gaza. Hizbullah telah kehilangan sekitar 150 pejuang dalam baku tembak yang terjadi hampir setiap hari.
2. Hizbullah mengklaim melakukan serangan terhadap pos perbatasan Israel
Pangkalan militer Israel di Safed yang jadi target serangan Hizbullah berada agak jauh dari sebagian besar pertempuran harian Israel-Hizbullah, sekitar 12 kilometer dari perbatasan. Pemimpin Hizbullah mengklaim serangan merusak sejumlah kendaraan dan tank Israel.
Dilansir Associated Press, Hizbullah juga mengatakan pihaknya menyerang setidaknya enam pos Israel di sepanjang perbatasan. Tidak ada penjelasan rinci mengenai dampak serangan tersebut.
Anggota Dewan Pusat Hizbullah, Sheikh Nabil Qaouk, mengatakan dalam pidato pemakanan al-Tawil bahwa pasukannya tidak akan menghentikan serangan di sepanjang perbatasan.
3. Lebanon siap melakukan pembicaraan terkait stabilitas perbatasan

Lebanon menegaskan bahwa negaranya siap untuk melakukan pembicaraan mengenai stabilitas jangka panjang diperbatasan. Ini diungkapkan saat pertemuan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix di Beirut.
"Kami mengupayakan stabilitas permanen dan menyerukan solusi damai yang langgeng, namun sebagai imbalannya kami menerima peringatan melalui utusan internasional tentang perang terhadap Lebanon," kata Mikati dikutip Middle East Eye.
"Posisi yang saya ulangi kepada para delegasi ini adalah: Apakah Anda mendukung gagasan penghancuran? Apakah yang terjadi di Gaza dapat diterima?" tambahnya.