Atasi inflasi dan Kejahatan, Nigeria Rilis Uang Kertas Baru

Uang kertas lama masih berlaku hingga 31 Januari 2023

Jakarta, IDN Times - Bank Sentral Nigeria (CBN) merilis uang baru kertas pada Rabu (23/11/2022). Kebijakan itu diharapkan mampu membantu mengekang penggunaan uang tunai dalam jumlah berlebih dan memerangi kejahatan.

Rancangan baru uang kertas yang dirilis teridiri dari tiga pecahan, yaitu untuk 200 naira Nigeria (setara Rp7 ribu, 500 (Rp17,6 ribu), dan 1.000 (Rp35,2 ribu).

1. Untuk mengatasi kelebihan uang tunai dari peredaran

Atasi inflasi dan Kejahatan, Nigeria Rilis Uang Kertas BaruGubernur Bank Sentral Nigeria Godwin Emefiele (kiri) dan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (kanan) dalam peluncuran desain baru uang kertas pada 23 November 2022. (Twitter.com/Central Bank of Nigeria)

Melansir VOA News, peluncuran desain baru uang kertas dihadiri Presiden Muhammadu Buhari dan anggota kabinet, termasuk pejabat bank sentral dan badan antikorupsi.

Gubernur CBN Godwin Emefiele menyampaikan, uang kertas baru ini dijadwalkan rilis pada pertengahan bulan depan, tapi dipercepat untuk mengatasi kelebihan uang tunai dari peredaran. Saat ini, lebih dari 85 persen dari total uang yang tersedia untuk penggunaan umum.

Emefiele mengatakan, untuk mengatasi kelebihan uang tunai yang beredar, pihak berwenang akan mengintensifkan pemantauan tagihan baru dan membatasi volume uang tunai yang dapat ditarik.

Isaac Botti, seorang analis keuangan publik, menyampaikan bahwa pembatasan penarikan merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah kelebihan uang beredar.

"Jika CBN memiliki kebijakan yang membatasi jumlah penarikan naira terutama mata uang baru, jika orang mulai memiliki akses ke mata uang dalam jumlah besar, kita akan kembali ke lingkaran yang sama. Orang-orang yang sama ini akan mengumpulkan uang dan pergi dan menyimpannya lagi," kata dia. 

Baca Juga: Ngeri! Bandit Nigeria Culik 130 Orang dan Dijadikan Tameng Manusia 

2. Uang kertas baru diharapkan dapat membantu melawan korupsi

Atasi inflasi dan Kejahatan, Nigeria Rilis Uang Kertas BaruIlustrasi KPK (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir Associated Press, Emefiele mengatakan uang kertas baru itu akan membantu bank sentral untuk mendapatkan kembali kendali atas uang yang digunakan dalam negara. Saat ini, Nigeria mengalami inflasi pada level tertinggi dalam 17 tahun, yaitu sebesar 21,09 persen, didorong oleh melonjaknya harga pangan.

Dia juga menyampaikan bahwa rancangan uang baru akan membantu memerangi korupsi.

“Desain ulang mata uang juga akan membantu dalam perang melawan korupsi karena pelaksanaannya akan menguasai denominasi yang lebih tinggi, yang digunakan untuk korupsi dan pergerakan dana semacam itu dari sistem perbankan dapat dilacak dengan mudah," kata Emefiele.

Uang kertas baru juga akan membantu memutus akses ke uang yang digunakan oleh geng penculikan untuk tebusan.

Adedayo Bakare, analis dari Money Africa yang berbasis di Lagos, mengingatkan bahwa tanpa adanya reformasi kelembagaan, uang kertas baru tidak akan berdampak dalam mengatasi inflasi dan melawan korupsi.

“Jika Anda ingin mengekang pencucian uang, sistem keuangan Anda harus lebih baik. Jika Anda ingin mengekang pembayaran uang tebusan, keamanan harus lebih baik. Jika Anda ingin mengekang inflasi, tingkat pertumbuhan total pasokan uang dalam perekonomian harus melambat, jadi ini bukan tentang uang tunai," jelas dia.

3. Batas penukaran uang dianggap dapat menimbulkan masalah

Atasi inflasi dan Kejahatan, Nigeria Rilis Uang Kertas BaruPotret desain baru uang kertas Nigeria. (Twitter.com/Presidency Nigeria)

Bakare juga mengatakan bahwa keputusan CBN merupakan proses mahal yang akan merugikan masyarakat, karena menerapkan batas waktu yang singkat untuk menukarkan uang kertas lama. Uang kertas lama masih dapat digunakan menjadi alat pembayaran yang sah hingga 31 Januari 2023.

“Ini berpotensi memperlambat ekonomi jika orang tidak memiliki uang tunai dan orang tidak dapat menukar uang tunai mereka dengan uang kertas baru dengan cepat. Anda tidak dapat menghapus uang tunai tanpa memperbaiki inklusi keuangan atau pembayaran elektronik dan bahkan pada saat itu,” tutur Bakare.

Statistik pemerintah menunjukkan bahwa saat ini setidaknya 133 juta orang atau 63 persen warga Nigeria mengalami miskin multidimensi.

Baca Juga: Tentara Nigeria Tembak Mati Rekan dan Pekerja Kemanusian

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya