Bandingkan Masker dengan Holocaust, Anggota Parlemen AS Minta Maaf

Pernyataannya dikecam anggota Demokrat dan Republik

Washington, IDN Times - Marjorie Taylor Greene anggota Parlemen AS dari Partai Republik, yang mewakili Georgia meminta maaf pada hari Senin (14/6/2021), waktu setempat. Permintaan maaf itu dilakukan setelah pernyataannya pada bulan lalu yang membandingkan masker dan vaksin dengan tindakan Holocaust, yang merupakan pembantaian Nazi terhadap 6 juta orang Yahudi.

1. Permintaan maaf Greene

Dilansir Reuters, Greene melakukan konferensi pers permintaan maafnya di depan Gedung Capitol.

"Saya telah membuat kesalahan dan itu benar-benar mengganggu saya selama beberapa minggu sekarang." Dia menambahkan bahwa "tidak ada yang sebanding" dengan Holocaust dan "Saya tahu kata-kata yang saya katakan menyakitkan dan untuk itu saya sangat menyesal."

Konferensi pers itu dilakukan di tengah seruan dari beberapa Demokrat untuk mengecam Greene atas pernyataan Holocaust-nya. Penyataan politisi Republik itu juga dikecam sesama anggota Republik.

Dalam konferensi pers itu dia menyampaikan telah mengunjungi Museum Peringatan Holocaust AS pada Senin pagi. Dia juga menyebutkan bahwa ketika dia berusia 19 tahun, dia mengunjungi kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia di mana lebih dari 1 juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi.

2. Serangan terhadap vaksinasi dan masker

Bandingkan Masker dengan Holocaust, Anggota Parlemen AS Minta MaafMarjorie Taylor Greene pada 4 Maret 2021 diberikan segel militer. (Twitter.com/Rep. Marjorie Taylor Greene)

Baca Juga: Israel Berencana Beri Vaksin COVID-19 kepada Korban Holocaust

Dilansir The Independent, penyataan Greene yang membandingkan masker dengan tindakan kejam Nazi dilontarkan pada akhir bulan Mei 2021, dalam sebuah acara di acara jaringan Real America's Voice The Water Cooler, dia  menyebut Ketua DPR Nancy Pelosi "sakit jiwa" karena mendukung mandat masker.

"Kita dapat melihat kembali ke masa dalam sejarah ketika orang-orang disuruh memakai bintang emas, dan ... mereka dimasukkan ke dalam kereta api dan dibawa ke kamar gas di Nazi Jerman. Ini persis jenis pelecehan yang dibicarakan Nancy Pelosi."

Penyataan itu langsung membuatnya dikecam oleh kelompok-kelompok Yahudi serta beberapa rekan-rekannya sendiri, tetapi dia terus mempertahankan perbandingannya dengan keras.

"Saya mendukung semua pernyataan saya. Saya tidak mengatakan apa-apa. Setiap orang Yahudi yang rasional tidak menyukai apa yang terjadi di Nazi Jerman, dan setiap orang Yahudi yang rasional tidak menyukai apa yang terjadi dengan mandat masker yang sombong dan kebijakan vaksin yang sombong.”

Republik dengan cepat mengutuk pernyataannya, dengan pemimpin parlemen Kevin McCarthy mengatakan dia telah meremehkan "kekejaman terbesar yang dilakukan dalam sejarah."

Greene diketahui sering melanggar aturan masker di Kongres.

3. Kontroversi lainnya yang dilakukan Greene

Bandingkan Masker dengan Holocaust, Anggota Parlemen AS Minta MaafMarjorie Taylor Greene (di tengah) saat bertemu dengan mantan Komisaris Republik Floyd, John Mayes dan istrinya Dr. Terri Mayes, pada 26 Mei 2021. (Twitter.com/Rep. Marjorie Taylor Greene)

Dilansi BBC, perbandingan tersebut bukan tindakan kontroversial pertama yang dilakukan oleh Greene. Pendukung Donald Trump ini pada bulan Februari 2021 dikeluarkan oleh DPR AS, dia dikeluarkan dari dari dua komite atas unggahanya di Facebook yang dia buat sebelum terpilih November 2020. 11 rekan Republik memihak Demokrat untuk memilih menentangnya. Dalam unggahan tersebut, Greene telah menganjurkan kekerasan terhadap Demokrat dan FBI.

Atas unggahan itu dia meminta maaf dan juga mencabut klaim sebelumnya yang menyatakan bahwa tidak ada pesawat yang menabrak Pentagon pada 9/11, yang merupakan perstiwa serangan teroris di AS.

Greene juga pernah dikecam karena pernyataan lainnya, pada 2018 dia menyampaikan pemilihan anggota Kongres beragama Islam, Ilhan Omar telah mengantarkan "invasi Islam terhadap pemerintah". Di tahun yang sama, dia menyarankan kebakaran hutan di California dimulai oleh sinar laser luar angkasa, yang menurutnya dikendalikan oleh Rothschild, sebuah perusahaan perbankan milik keturunan Yahudi terkemuka.

Baca Juga: Hubungan Israel-Polandia Memanas Akibat RUU Tentang Holocaust

Baca Juga: Israel Berencana Beri Vaksin COVID-19 kepada Korban Holocaust

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya