Guru di Prancis Tewas Ditusuk oleh Terduga Teroris

Sebelum kejadian pelaku telah diawasi

Jakarta, IDN Times - Serangan pisau terjadi di sekolah menengah Gambetta di kota Arras, Prancis, pada Jumat (13/10/2023) sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Insiden itu menyebabkan satu orang guru tewas dan beberapa lainnya terluka.

Pelaku penyerangan adalah pemuda bernama Mohamed Mogouchkov, warga Rusia dari Chechnya berusia 20 tahun. Pelaku merupakan mantan murid di sekolah tersebut dan saat ini sudah ditahan pihak berwenang.  

1. Keamanan di sekolah diperkuat

Guru di Prancis Tewas Ditusuk oleh Terduga TerorisIlustrasi ruang kelas sekolah. (Unsplash.com/Ivan Aleksic)

Pelaku telah masuk daftar Fiche S, yaitu warga yang keberadaannya diawasi negara karena berpotensi menimbulkan ancaman keamanan. 

Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, mengatakan pria tersebut telah dipantau oleh badan intelijen. Teleponnya telah disadap selama beberapa hari terakhir, karena pihak berwenang melihat ada perilaku mencurigakan. Tapi petugas tidak menemukan indikasi adanya serangan berencana.

Dalam insiden itu, seorang pria juga ditangkap setelah mencoba memasuki sekolah dengan membawa tas punggung yang mencurigakan.

Kakak laki-laki pelaku saat ini sedang dipenjara, karena hubungannya dengan jaringan militan Islam dan mengagung-agungkan tindakan teroris.

Darmanin mengatakan, Prancis kini berada dalam kondisi siaga tertinggi. Dia mengaitkan serangan ini dengan konflik yang sedang terjadi antara Israel dengan Hamas.

Menteri Pendidikan, Gabriel Attal, mengatakan keamanan bakal diperkuat di seluruh sekolah Prancis, dilansir Reuters.

Baca Juga: Prancis Larang Unjuk Rasa Bela Palestina

2. Dua korban lainnya dibawa ke rumah sakit

Guru di Prancis Tewas Ditusuk oleh Terduga TerorisIlustrasi rumah sakit. (Unsplash.com/Adhy Savala)

Sebuah video yang beredar menunjukkan tiga orang, salah satunya memegang kursi, sedang berusaha menghentikan penyerang di tempat parkir sekolah.

"Dia punya pisau, dia punya pisau," kata salah satu orang yang menyaksikan kejadian itu.

Martin Doussau, seorang guru filsafat, mengaku dia dikejar oleh penyerang. Tapi, dia berhasil melarikan diri tanpa cedera setelah mengunci diri di sebuah kamar. Dia yakin motif pelaku bukan balas dendam.

“Dia sedang mencari guru sejarah. Itulah yang membuatku berpikir ini bukan tentang menyelesaikan balas dendam pribadi dengan seorang guru," kata Doussau.

Para saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar pelaku berteriak "Allahu Akbar".

Pria yang dibunuh dalam serangan ini adalah guru bahasa Perancis, ditikam di tenggorokan dan dada. Mereka yang mengalami luka adalah guru lainnya, seorang penjaga keamanan, dan seorang petugas kebersihan. Guru dan petugas keamanan terluka parah dan sekarang dirawat di rumah sakit.

3. Presiden mengunjungi tempat kejadian

Guru di Prancis Tewas Ditusuk oleh Terduga TerorisPresiden Prancis Emmanuel Macron. (Twitter.com/Emmanuel Macron)

Sehari sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron mendesak orang-orang untuk tetap bersatu dan menahan diri untuk tidak ikut dalam konflik Israel-Hamas. Dia telah mengunjungi lokasi penyerangan dan memberikan penghormatan kepada guru yang meninggal, Dominique Bernard, yang jenazahnya masih terbaring di balik selimut yang dikelilingi genangan darah.

“(Dia) turun tangan dan tidak diragukan lagi telah menyelamatkan banyak nyawa. Pilihan kami dibuat untuk tidak menyerah pada teror, tidak membiarkan apa pun memecah belah kami," kata Macron.

Dilansir BBC, serangan itu terjadi hampir 3 tahun sejak pembunuhan dan pemenggalan kepala guru lainnya, Samuel Paty di sekolahnya di luar Paris oleh pengungsi muslim Rusia Abdullakh Anzorov. Pelaku ditembak mati oleh polisi tak lama kemudian.

Beberapa tahun terakhir, Prancis telah dilanda serangkaian serangan yang dikaitkan dengan teroris atas nama Islam. Serangan terburuk terjadi pada November 2015, ketika kelompok bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang tempat hiburan dan kafe di Paris, menewaskan 130 orang. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).

Baca Juga: Prancis Kerahkan Anjing Pelacak untuk Deteksi Kutu Busuk

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya