Imigran Tiba di Italia Akan Dikirim ke Albania Sambil Direspons Suaka

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Konstitusi (MK) Albania memutuskan untuk menyetujui kesepakatan migrasi dengan Italia pada Senin (29/1/2024). Kesepakatan itu membuat para pencari suaka yang mencapai Italia melalui lautan dapat dikirim ke Albania sementara permohonan suaka mereka diproses.
Perjanjian itu pertama kali disampaikan oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Perdana Menteri Albania Edi Rama pada November tahun lalu. Namun, oposisi Albania yang mengajukan dua petisi untuk menentang, dengan alasan bahwa perjanjian tersebut akan menolak perlindungan konstitusi dan hukum internasional bagi pencari suaka.
1. Kesepakatan tidak bertentangan dengan konstitusi
Dilansir BBC, hakim Mahkamah Konstitusi menyetujui perjanjian tersebut karena dianggap tidak bertentangan dengan konstitusi.
"Kesepakatan tersebut tidak menciptakan hak dan kebebasan konstitusional baru, juga tidak memberikan pembatasan tambahan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan yang ada, di luar batasan yang diatur dalam tatanan hukum Albania," kata hakim.
Hakim juga menolak klaim bahwa perjanjian untuk mendirikan fasilitas penerimaan suaka akan memberikan Italia kedaulatan atas wilayah Albania, dan memutuskan bahwa perjanjian tersebut tidak menetapkan batas wilayah atau mengubah integritas wilayah Albania.
Dalam persidangan tersebut, lima hakim memberikan suara menyetujui kesepakatan melawan empat hakim yang menentang.
Di ibu kota Albania, Tirana, sekelompok kecil pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung pengadilan untuk memprotes kesepakatan tersebut.
2. Kesepakatan masih harus disetujui parlemen kedua negara

Kesepakatan kini masih harus disetujui oleh parlemen Albania. Namun, hal tersebut kemungkinan besar akan lolos dengan mudah karena Partai Sosialis sayap kiri Rama menguasai 74 dari 140 kursi parlemen. Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk debat dan pemungutan suara parlemen.
Sebelumnya pada pekan lalu, anggota majelis rendah parlemen Italia telah memberikan suara mendukung perjanjian tersebut, yang didukung oleh 155 suara berbanding 115 menolak. Kesepakatan tersebut kini akan diajukan ke Senat Italia dan diharapkan akan disetujui.
Meloni yang memimpin partai nasionalis sayap kanan Persaudaraan Italia berjanji menindak imigrasi ketika dia terpilih pada September 2022. Namun, pada tahun lalu ada lebih dari 155 ribu migran memasuki Italia, 52 ribu lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
3. Dua tempat penampungan migran akan didirikan

Dilansir Associated Press, kesepakatan antara Albania dan Italia ini juga ditentang oleh Organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesty International dan Komite Penyelamatan Internasional. Kedua organisasi berpendapat perjanjian itu akan mendorong orang-orang ke jalur yang lebih berbahaya untuk mencari keselamatan.
Pada Senin, Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan, hampir 100 orang telah meninggal atau hilang di Mediterania Tengah dan Timur sejak awal tahun. Angka tersebut dua kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang dianggap sebagai tahun paling mematikan bagi migran di laut Eropa sejak 2016.
Dalam perjanjian dua pusat penampungan migran akan didirikan di Albania untuk memproses permohonan suaka bagi orang-orang yang diselamatkan oleh otoritas Italia. Kedua fasilitas itu akan dikelola sepenuhnya oleh Italia dan mempercepat permintaan suaka mereka. Italia akan tetap bertanggung jawab secara hukum atas para migran selama proses berlangsung.
Albania akan menampung hingga 3 ribu migran sekaligus karena proses permintaan suaka diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan, jumlah pencari suaka yang dikirim ke Albania bisa mencapai 36 ribu dalam setahun.