Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 21 Poin Proposal Perdamaian Gaza yang Diajukan Trump

Dua warga tengah duduk di tengah reruntuhan bangunan di Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
Dua warga tengah duduk di tengah reruntuhan bangunan di Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
Intinya sih...
  • Gaza akan menjadi zona bebas teror dan dibangun kembali
  • Gaza akan dipimpin oleh pemerintahan sementara yang diawasi internasional
  • Israel tidak akan menduduki Gaza, dan proses perdamaian akan berjalan secara bertahap
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

New York, IDN Times - Amerika Serikat (AS) merilis proposal perdamaian Gaza yang berisi 21 poin. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menyambut usulan Presiden AS Donald Trump tersebut. Salinan proposal perdamaian ini dibagikan AS kepada sejumlah negara Arab dan Muslim di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York.

Proposal yang dirilis Gedung Putih ini seakan dianggap memberi angin segar kepada nasib Gaza yang telah porak-poranda karena diberondong Israel selama hampir dua tahun.

Dilansir dari Times of Israel, Selasa (30/9/2025), ada sejumlah poin penting dalam proposal ini, salah satunya adalah ada visi untuk membangun kembali Gaza dan Israel tidak akan menduduki Gaza. Saat ini dilaporkan bahwa Hamas tengah mempelajari isi dari proposal AS tersebut.

Seperti apa isi proposal usulan Trump tersebut?

1. Gaza jadi zona bebas teror

Poin pertama, Gaza disebut akan menjadi zona bebas teror dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara tetangganya. Kedua, Gaza akan dibangun kembali untuk kepentingan rakyat Gaza itu sendiri.

“Poin 3, jika Israel dan Hamas sepakat dengan proposal ini, perang akan berhenti. Pasukan Israel segera menarik diri untuk mempersiapkan pembebasan sandera oleh Hamas. Seluruh operasi militer Israel akan dihentikan,” bunyi proposal tersebut.

Poin 4, dalam 72 jam setelah Israel menyetujui proposal ini, seluruh sandera (dalam kondisi apapun) akan dipulangkan. Poin 5, ketika sandera sudah tiba di Tel Aviv, Israel bakal membebaskan 250 warga Palestina yang ditahan seumur hidup, 1.700 warga Gaza yang ditahan usai serangan 7 Oktober 2023. Lalu setiap satu sandera Israel yang dipulangkan oleh Hamas, Israel akan memulangkan 15 jenazah warga Gaza.

Poin 6, setelah semua sandera kembali, Hamas harus berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan meletakkan senjata mereka. Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan dimudahkan jalurnya ke negara penerima.

Poin 7, setelah proposal disetujui, bantuan akan masuk secara penuh ke Gaza, termasuk renovasi rumah sakit, renovasi infrastruktur air dan listrik. Jalanan pun akan dibuka.

Poin 8, distribusi dan bantuan yang masuk ke Gaza harus dilakukan oleh PBB dan Bulan Sabit Merah, bersama dengan organisasi internasional lainnya yang tidak terafiliasi dengan Israel atau Hamas.

2. Gaza akan dipimpin oleh pemerintahan sementara

Kehancuran di Gaza selama konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023. (commons.wikimedia.org/WAFA)
Kehancuran di Gaza selama konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023. (commons.wikimedia.org/WAFA)

Lalu pada poin 9, tertulis bahwa Gaza akan diperintah oleh pemerintahan sementara yang terdiri dari para teknokrat Palestina. Komite ini akan diawasi oleh badan internasional bentukan AS, melalui konsultasi dengan negara Arab dan Eropa. Badan ini juga akan membentuk kerangka kerja untuk mendanai pembangunan kembali Gaza hingga Otoritas Palestina menyelesaikan reformasinya.

Poin 10, akan ada rencana ekonomi untuk membangun kembali Gaza melalui pertemuan para ahli yang berpengalaman dalam membangun kota-kota modern di Timur Tengah serta akan ada rencana menciptakan lapangan kerja.

Poin 11, sebuah zona ekonomi akan dibentuk, dengan tarif dan tingkat akses yang rendah dan akan dinegosiasikan dengan negara-negara terkait.

Poin 12, tidak akan ada warga yang dipaksa untuk meninggalkan Gaza dan yang ingin pergi, akan diperbolehkan. Kesempatan untuk tinggal di Gaza terbuka lebar, terlebih untuk membangun Gaza lagi.

Poin 13, Hamas dan faksi-faksi terkait tidak akan punya peran dalam pemerintahan di Gaza, secara langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk apapun. Para pemimpin baru Gaza akan berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangga mereka.

Poin 14, jaminan keamanan akan diberikan oleh mitra regional untuk memastikan bahwa Hamas dan faksi-faksi lain di Gaza mematuhi kewajiban mereka dan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel atau rakyatnya sendiri. Semua infrastruktur militer, misalnya terowongan, fasilitas senjata, akan dihancurkan. Bakal ada proses demiliterisasi di Gaza yang akan dipantau oleh pemantau independen.

Poin 15, tertulis bahwa AS bakal bekerja sama dengan negara-negara Arab dan negara-negara lain untuk membentuk dan mengembangkan Pasukan Stabilisasi Internasional atau ISF yang sementara waktu akan ditempatkan di Gaza.

3. Israel tidak akan menduduki Gaza

Sementara itu, pada poin 16 tertulis bahwa Israel tidak akan menduduki atau mencaplok Gaza. Militer Israel juga akan mundur. Israel akan menyerahkan wilayah Gaza yang selama ini mereka kuasai kepada ISF.

Poin 17, jika Hamas menunda proses atau menolak proposal ini, poin-poin di atas akan tetap dilanjutkan, dan secara bertahap militer Israel bakal menyerahkan Gaza ke Pasukan Stabilisasi Internasional.

Poin 18, Israel setuju untuk tidak melakukan serangan ke Qatar. AS dan komunitas internasional mengakui peran penting Doha sebagai mediator dalam konflik Gaza.

Poin 19, proses deradikalisasi penduduk akan dibentuk. Ini mencakup dialog antaragama yang bertujuan mengubah pola pikir dan narasi di Israel dan Gaza.

Poin 20, ketika pembangunan kembali Gaza berjalan dan program reformasi Otoritas Palestina telah dilaksanakan, akan ada kondisi-kondisi yang tercipta untuk menuju Negara Palestina, yang diakui sebagai aspirasi rakyat Palestina.

Poin terakhir atau poin 21, AS akan membangun dialog antara Israel dan Palestina untuk menyepakati cakrawala politik bagi koeksistensi damai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Wamendagri Minta Enam Provinsi di Papua Percepat Eliminasi Kasus Malaria

01 Okt 2025, 06:00 WIBNews