Iran Ancam Diplomat Argentina yang Pimpin Badan Nuklir PBB

- Iran klaim IAIE memihak Israel dan desak Iran lewat diplomasi.
- IAIE desak Iran dan Israel selesaikan konflik lewat diplomasi.
- Grossi sebut fasilitas nuklir Iran yang hancur berada di bawah tanah.
Jakarta, IDN Times - Pensehat Pemimpin Iran, Ali Larijani, mengancam diplomat Argentina yang memimpin Badan Energi Atom Internasional (IAIE), Rafael Mariano Grossi pada Senin (23/6/2025).
“Rafael Grossi adalah sumber dari ketegangan di kawasan Timur Tengah saat ini. Setelah perang ini berakhir, kami akan berurusan dengan Grossi,” terangnya.
Sementara itu, ketegangan konflik Iran-Israel semakin memanas di tengah serangan udara Amerika Serikat (AS) di tiga fasilitas nuklir Iran.
1. Iran klaim IAIE memihak Israel
Pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei menyebut bahwa IAIE memihak Israel dan mendukung agresinya ke fasilitas nuklir Iran.
“IAIE bertindak selayaknya rekan Israel dan mendukung untuk melancarkan serangan ke Iran. Anda telah melanggar kebijakan non-proliferasi senjata nuklir dan Anda telah membuat IAIE menjadi rekan dari negara yang melakukan agresi ke Iran,” ungkapnya, dikutip Buenos Aires Times.
Sebelumnya, IAIE sudah menuding Teheran tidak bersedia bekerja sama mengenai peninjauan kewajiban sesuai dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
Sementara, Grossi mengatakan memang Iran menjadi satu-satunya negara yang meningkatkan jumlah uranium hingga level mendekati persenjataan. Namun, ia tidak pernah mengatakan Iran mulai membangun senjata nuklir.
2. IAIE desak Iran dan Israel selesaikan konflik lewat diplomasi
Grossi mengatakan bahwa Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir telah mengamankan dunia selama lebih dari setengah abad. Ia pun mendesak penyelesaian konflik di Timur Tengah lewat diplomasi.
“Insiden Iran semakin serius dan berpotensi menyebabkan konflik yang lebih besar. Kita masih memiliki kesempatan untuk kembali dialog dan diplomasi. Jika jendela sudah ditutup, maka kekerasan dan kehancuran akan berada di tingkat yang tidak dapat diperkirakan dan perjanjian non-proliferasi ini akan hancur,” terangnya, dilansir TRT Global.
Ia menganjurkan semua pihak untuk kembali berdialog dan memperbolehkan inspektur dan pengawas NPT untuk masuk ke dalam fasilitas nuklir Iran.
3. Grossi sebut fasilitas nuklir Iran yang hancur berada di bawah tanah
Grossi mengungkapkan bahwa dari bekas serangan AS di tiga fasilitas nuklir Iran menunjukkan terbentuknya kawah. Ia menyebut bahwa fasilitas di Fordow tersebut ditempatkan di bawah tanah.
“Hingga saat ini belum ada tim dari IAIE yang bertugas untuk menilai seberapa besar kerusakan fasilitas nuklir bawah tanah di Fordow. Sementara Isfahan dan Natanz juga terkena dampak dari serangan ini,” tuturnya, dikutip DPA International.
Sementara itu, Grossi mengatakan Iran sudah memberitahukankepada IAIE bahwa tidak ada peningkatan radiasi di luar tiga fasilitas nuklir tersebut usai serangan AS dan Israel.