Serangan di Sydney Tewaskan 12 Orang, PM Australia Janji Berantas Teroris

- Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengutuk keras serangan di Bondi Beach saat perayaan Hanukkah oleh seorang teroris yang menargetkan warga Australia beragama Yahudi.
- Albanese menegaskan komitmen pemerintah Australia untuk memberantas terorisme dan kebencian serta menyampaikan empati kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
- Pihak kepolisian sedang bekerja keras untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam serangan tersebut, sementara 12 orang tewas dan 29 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.
Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyampaikan kecaman keras atas serangan yang terjadi di Bondi Beach saat perayaan Hanukkah by the Sea. Ia menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang disengaja terhadap warga Australia beragama Yahudi pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi momen sukacita dan perayaan iman.
Dalam pernyataannya, Albanese mengatakan, serangan itu merupakan tindakan antisemitisme dan terorisme yang telah mengguncang Australia secara mendalam. Ia menegaskan, serangan terhadap komunitas Yahudi bukan hanya menyasar satu kelompok, melainkan seluruh bangsa Australia.
“Ini adalah serangan yang menargetkan warga Australia Yahudi pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari penuh kegembiraan dan perayaan iman. Ini adalah tindakan kejahatan berupa antisemitisme dan terorisme yang telah menghantam jantung bangsa kita. Serangan terhadap warga Australia Yahudi adalah serangan terhadap setiap warga Australia,” ujar Albanese, dalam pernyataannya, dikutip dari ABC News, Minggu (14/12/2025).
PM Australia itu menegaskan, seluruh rakyat Australia merasakan duka dan keterkejutan atas peristiwa tersebut. Ia menyebut, serangan tersebut sebagai pukulan terhadap cara hidup masyarakat Australia yang menjunjung kebersamaan dan toleransi.
“Setiap warga Australia malam ini, seperti saya, merasa hancur atas serangan terhadap cara hidup kita. Tidak ada tempat bagi kebencian, kekerasan, dan terorisme di negara kita,” katanya.
Albanese juga menekankan, pemerintah Australia berkomitmen penuh untuk memberantas segala bentuk terorisme dan kebencian. Menurutnya, dari tragedi tersebut akan muncul semangat persatuan nasional, di mana masyarakat Australia akan berdiri bersama warga Yahudi.
“Saya ingin menegaskan dengan jelas: kami akan memberantasnya. Di tengah tindakan kekerasan dan kebencian yang keji ini akan muncul momen persatuan nasional, di mana warga Australia dari seluruh lapisan akan merangkul sesama warga Australia yang beragama Yahudi,” ujarnya.
Terkait penanganan insiden, Albanese mengatakan, aparat keamanan tengah bekerja keras untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam serangan tersebut. Ia memastikan pembaruan informasi akan disampaikan secara bertahap kepada publik.
“Di saat gelap bagi bangsa kita ini, kepolisian dan lembaga keamanan kami sedang bekerja untuk menentukan siapa pun yang terkait dengan kekejaman ini. Lembaga-lembaga kami akan memberikan pembaruan faktual secepat mungkin seiring terus berkembangnya informasi,” kata Albanese.
Albanese juga menyampaikan empati mendalam kepada para korban dan keluarga yang terdampak. Ia menyebut trauma dan kehilangan yang dialami sebagai sesuatu yang sulit dibayangkan.
“Kejahatan yang dilepaskan di Bondi hari ini berada di luar pemahaman, dan trauma serta kehilangan yang dialami keluarga malam ini berada di luar mimpi terburuk siapa pun,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejumlah warga Australia kehilangan nyawa dan banyak lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Menurutnya, keberanian aparat kepolisian New South Wales, petugas pertolongan pertama, serta warga sipil telah menyelamatkan banyak nyawa.
“Warga Australia telah kehilangan nyawa mereka secara kejam dan banyak yang terluka. Untuk seluruh rakyat Australia, pikiran pertama kami tertuju pada mereka yang berada dalam jam-jam awal duka yang begitu berat,” ucap Albanese.
"Kami juga memikirkan semua yang sedang dirawat akibat luka-luka mereka, dan banyak di antaranya masih hidup hingga saat ini berkat keberanian dan tindakan cepat Kepolisian New South Wales dan para petugas pertama yang bergegas menolong, serta keberanian warga Australia biasa yang tanpa ragu menempatkan diri mereka dalam bahaya demi menjaga keselamatan sesama," sambungnya.
Hingga kini, polisi melaporkan, korban tewas mencapai 12 orang, termasuk satu pelaku. Sementara itu, 29 orang lainnya dalam penanganan di rumah sakit akibat luka-luka yang diderita.
















