Penembakan di Sydney, Kemlu Pastikan Belum Ada WNI Terdampak

- Pemerintah Indonesia memastikan belum ada WNI terdampak dalam penembakan di Sydney, Australia.
- Insiden penembakan di Bondi Beach, Sydney menyebabkan 12 orang tewas dan 29 lainnya luka-luka.
- Kementerian Luar Negeri RI terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas Australia untuk mendapatkan informasi terkait insiden tersebut.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia menyatakan hingga saat ini belum menerima laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden penembakan di negara bagian New South Wales (NSW), Australia. Insiden penembakan terjadi pada Minggu (14/12/2025) malam waktu setempat.
Berdasarkan informasi resmi dari Premier NSW dan Police NSW, hingga pukul 22.00 waktu setempat (AEDT), insiden tersebut mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, termasuk pelaku, serta 29 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak dua di antara korban luka merupakan personel Kepolisian NSW.
"Aparat Australia saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi kejadian dan memastikan situasi keamanan," begitu pernyataan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam pernyataan yang diterima IDN Times.
Otoritas setempat belum mengumumkan identitas maupun kewarganegaraan para korban, baik yang meninggal dunia luka-luka.
"Hingga kini, belum terdapat informasi resmi yang mengonfirmasi adanya WNI yang terdampak dalam peristiwa tersebut," lanjut pernyataan Kemlu.
Kemlu melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney menyampaikan, pihaknya terus memantau perkembangan situasi secara cermat dan berkoordinasi erat dengan otoritas Australia untuk memperoleh pembaruan informasi terkait insiden tersebut.
KJRI Sydney juga mengimbau WNI yang berada di wilayah NSW untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi kejadian, serta mengikuti arahan yang disampaikan oleh otoritas keamanan setempat demi keselamatan bersama.
"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan atau memiliki informasi terkait insiden penembakan tersebut, KJRI Sydney membuka layanan darurat melalui hotline +61 434 544 478," imbau pernyataan tersebut.
Penembakan terjadi di Bondi Beach, Sydney saat perayaan Hanukkah by the Sea. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang disengaja terhadap warga Australia beragama Yahudi pada hari pertama Hanukkah.
Dalam pernyataannya, Albanese mengatakan serangan itu merupakan tindakan antisemitisme dan terorisme yang telah mengguncang Australia secara mendalam. Albanese juga menekankan, pemerintah Australia berkomitmen penuh untuk memberantas segala bentuk terorisme dan kebencian.
Polisi NSW mengungkapkan, satu terduga pelaku tewas dan seorang lainnya dirawat karena luka-luka. Belum diketahui motif dari serangan ini.
















