Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ishiba Terpilih sebagai PM Jepang Baru

ilustrasi (Unsplash.com/Romeo. A)
Intinya sih...
  • Shigeru Ishiba terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang setelah memenangkan pemilihan parlemen.
  • Ishiba akan memimpin pemerintahan minoritas dengan dukungan partai-partai kecil setelah koalisi penguasa kehilangan mayoritas di Majelis Rendah.
  • Ishiba berjanji melakukan reformasi politik, meningkatkan pertahanan dari ancaman China, Rusia dan Korea Utara serta memperkuat hubungan luar negeri.

Jakarta, IDN Times - Shigeru Ishiba terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang. Parlemen memilihnya pada Senin (11/11/2024), dan Ishiba berjanji akan melakukan reformasi politik dan meningkatkan pertahanan.

Ishiba dari Partai Demokrat Liberal (LDP) mengalahkan pemimpin oposisi utama, Yoshihiko Noda, dari Partai Demokrat Konstitusional (CDPJ). Ishiba memperoleh suara 221 dan Noda memperoleh 160 suara.

Pemilihan PM Jepang kali ini mengharuskan dua putaran karena dua kandidat utama gagal memperoleh dukungan minimum 233 suara dari parlemen Majelis Rendah. Ishiba yang tetap unggul perolehan suara,tapi tidak mencapai dukungan minimum, akan memimpin pemerintahan minoritas dengan dukungan partai-partai kecil.

1. Dua kali putaran pemilihan PM Jepang

Pada putaran pertama pemilihan yang dilakukan akhir Oktober, koalisi penguasa kehilangan mayoritas di Majelis Rendah. Ishiba memperoleh 221 suara dan Noda memperoleh 151 suara.

Dilansir NHK, karena dua kandidat tersebut tidak ada yang mencapai suara mayoritas, putaran kedua dilakukan. Ini merupakan pemilihan PM pertama kali dengan dua kali putaran sejak 1994.

Di putaran kedua, perolehan suara Ishiba tetap unggul dibanding Noda, sehingga dia terpilih sebagai PM Jepang.

Usai terpilih, Ishiba bertemu dengan mitra koalisinya Saito Tetsuo dari partai Komeito. Mereka membentuk kabinet baru yang akan memerintah Jepang.

"Sementara kami berpegang pada kemitraan LDP-Komeito sebagai fondasi, kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan pemahaman dari sebanyak mungkin pihak lain sembari dengan rendah hati bekerja untuk memastikan keselamatan dan keamanan rakyat," kata Ishiba.

2. Membahas kebijakan secara terbuka

Shigeru Ishiba (Twitter.com/首相官邸)

Dengan pemerintahan minoritas, para pengamat memperkirakan Ishiba akan berjuang mendapat persetujuan dari oposisi terkait berbagai kebijakan, termasuk anggaran dan undang-undang.

Dilansir Kyodo, Ishiba memerlukan pandangan berbagai pihak yang beragam untuk membahas kebijakan secara terbuka.

"Situasi politik saat ini mungkin baik untuk demokrasi," ujarnya.

Salah satu partai kecil yang saat ini menguat adalah Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP). Partai ini telah jadi sasaran rayuan baik itu dari blok penguasa atau oposisi. Di bawah kepemimpinan Yuchiro Tamaki, kursi partai DPP telah meningkat empat kali lipat.

3. Berupaya mempererat kemitraan dengan negara-negara bagian bumi selatan

Mereka yang berada di kabinet Ishiba, sebagian besar adalah pejabat yang telah ditunjuk sebelumnya. Ini termasuk Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya, Menteri Pertahanan Jenderal Nakatani dan Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi.

Dilansir Associated Press, sebagai PM yang baru, Ishiba menekankan pentingnya peningkatan pertahanan Jepang guna menghadapi ancaman China, Rusia dan Korea Utara (Korut).

Dia juga akan tetap bekerja sama dengan Amerika Serika (AS), serta mitra-mitra lain yang punya pemikiran yang serupa. Dalam hubungan luar negeri lainnya, Ishiba berencana hadir di G20 dan memperkuat kemitraan dengan negara-negara belahan bumi selatan dan Asia Pasifik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us