Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Kembali Serang Lebanon, 23 Orang Tewas 

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant (kiri), bersama Kepala IDF, Herzi Halevi (tengah), saat operasi penargetan Pemimpin Tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah. (instagram.com/israeliairforce)

Jakarta, IDN Times – Israel kembali menggempur Lebanon di Desa Almat, utara Beirut pada Minggu (10/11/2024). Serangan tersebut menewaskan setidaknya 23 orang, tujuh di antaranya adalah anak-anak.

Desa Almat, yang mayoritas Muslim Syiah, terletak di wilayah yang sebagian besar beragama Kristen. Desa itu berada di luar benteng tradisional Hizbullah di Beirut selatan serta Lebanon selatan dan timur, yang telah dibombardir Israel sejak akhir September.

Kementerian Kesehatan juga mengatakan serangan Israel menewaskan tiga penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah di selatan, dilansir dari Al Arabiya.

1. Serangan Israel ke Lebanon semakin intensif

Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Sebelumnya, media Lebanon melaporkan serangan Israel terhadap sebuah rumah di kota utama timur Baalbek, yang tidak didahului oleh peringatan evakuasi tentara Israel.

“Pesawat musuh melancarkan serangan terhadap sebuah rumah di lingkungan Al-Laqees di kota itu,” kata Kantor Berita Nasional milik pemerintah.

Pada malam hari dan Minggu pagi, Israel melancarkan serangkaian serangan udara di desa-desa dan lokasi-lokasi di selatan dan timur. Pada Sabtu, serangan Israel menewaskan 20 orang di Lebanon timur dan 13 orang di selatan.

Israel mengintensifkan kampanye udaranya yang terutama menargetkan benteng-benteng Hizbullah di Lebanon sejak 23 September. Serangan darat juga telah dimulai seminggu setelahnya.

2. Israel bakal terus gempur Lebanon dan amankan perbatasan

Penduduk Lebanon dalam sebuah aksi protes (Unsplash/Christelle Hayek)

Militer Israel (IDF) pada Minggu mengatakan, penduduk Israel bisa kembali ke rumahnya di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon tanpa harus gencatan senjata. Mereka siap untuk terus menggempur Lebanon hingga wilayah perbatasan tersebut aman dari Hizbullah.

“IDF akan tetap memiliki kebebasan dan kemampuan untuk menyerang infrastruktur dan teroris Hizbullah di Lebanon selatan. Ini akan memberi Israel kebebasan untuk beroperasi melalui darat atau udara, bahkan tanpa adanya kesepakatan,” lapor Jerussalem Post.

Seorang pejabat Israel juga mengatakan, pihaknya telah berhasil menghancurkan Hizbullah, dan ancaman terhadap para penduduk telah dinetralisir.

3. Hizbullah siap bernegosiasi jika Israel hentikan serangan

Kelompok Lebanon, Hizbullah mengumumkan Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal, sebagai pemimpin baru kelompok tersebut, Selasa (29/10/2024). ANTARA/Anadolu/py/am.

Dalam sebuah pidatonya, Sektretaris Jendera Hizbullah, Naem Qassem, mengatakan bahwa ada kemungkinan negosiasi tidak langsung jika Israel bisa menghentikan serangan terlebih dahulu.

"Ketika musuh memutuskan untuk menghentikan agresi, ada jalur negosiasi yang telah kami tetapkan dengan jelas, yakni negosiasi tidak langsung melalui negara Lebanon dan Ketua (parlemen Nabih) Berri," kata Qassem, dilansir dari Reuters.

Ia mengatakan, pembicaraan tersebut hanya dapat dilanjutkan jika mereka menjamin perlindungan kedaulatan Lebanon sepenuhnya, tanpa ada yang kurang.

Pada Minggu lalu, lembaga penyiaran publik Israel Kan menerbitkan rancangan usulan AS mengenai gencatan senjata selama 60 hari yang mencakup surat tambahan antara AS dan Israel. Surat itu memberikan Israel hak untuk mengambil tindakan terhadap ancaman yang akan segera terjadi terhadap keamanannya di Lebanon.

Pejabat Lebanon mengatakan kepada bahwa desakan Israel pada penegakan langsung kesepakatan tersebut akan melanggar kedaulatan negara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us