Israel Serang Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

- Serangan Israel terhadap pusat vaksinasi polio di Gaza utara melukai enam orang, termasuk empat anak-anak.
- Direktur Jenderal WHO menyatakan serangan tersebut melanggar jeda kemanusiaan yang telah disepakati untuk memungkinkan vaksinasi.
- Pasukan Pertahanan Israel membantah bertanggung jawab atas serangan dan menyetujui menangguhkan serangan akhir pekan ini.
Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan enam orang terluka, termasuk empat anak-anak akibat serangan Israel terhadap pusat vaksinasi polio di Gaza utara pada Sabtu (2/11/2024). Serangan itu berlangsung saat vaksinasi dosis kedua dimulai kembali.
Program vaksinasi polio di Palestina dimulai pada 1 September setelah kasus pertama dalam 25 tahun dilaporkan pada Agustus. Kampanye vaksinasi dosis kedua harus ditunda pada akhir Oktober karena serangan Israel.
1. Serangan dilakukan meski ada jeda kemanusiaan
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pusat kesehatan Sheikh Radwan di Gaza utara diserang saat para orang tua sedang membawa anak ke tempat vaksinasi polio untuk menyelamatkan nyawa. Fasilitas itu berada di wilayah yang telah disepakati jeda kemanusiaan untuk mengizinkan vaksinasi.
"Tim WHO berada di lokasi tepat sebelum serangan hari Sabtu. Serangan ini, selama jeda kemanusiaan, membahayakan kesucian perlindungan kesehatan bagi anak-anak dan dapat menghalangi orang tua untuk membawa anak-anak mereka untuk vaksinasi," katanya, dikutip dari RFI.
Catherine Russell, direktur eksekutif Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan, mobil pribadi seorang karyawan UNICEF, yang bekerja untuk kampanye vaksin polio diserang oleh drone quadcopter. Karyawan tersebut tidak terluka, tapi sangat terguncang.
Russell juga menyampaikan bahwa dalam waktu 48 jam sebelumnya lebih dari 50 anak dilaporkan tewas di kamp pengungsi Jabaliya, yang menjadi fokus operasi militer Israel selama bulan lalu. Dia menganggap serangan terbaru itu sebagai periode tergelap dari perang yang mengerikan ini.
2. Militer Israel bantah ada serangan

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap Sheikh Radwan, yang berada di Gaza utara di sebelah barat kamp Jabaliya.
"Kami mengetahui adanya klaim tentang bahaya yang dialami warga sipil Palestina di pusat vaksinasi Sheikh Radwan di Jalur Gaza utara. Bertentangan dengan apa yang diklaim, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa tidak ada serangan oleh pasukan IDF di daerah tersebut pada saat itu," kata IDF, dikutip dari The Guardian.
Akhir pekan ini, IDF telah menyetujui untuk menangguhkan serangannya. Hal itu dilakukan agar vaksinasi dapat berlanjut di Gaza utara, kecuali di daerah Beit Hanoun, Beit Lahiya dan Jabaliya.
3. 119 ribu anak di Gaza utara butuh vaksin

WHO mengatakan sekitar 119 ribu anak di Gaza utara sedang menunggu dosis kedua, sementara 452 ribu telah divaksinasi di Gaza tengah dan selatan. 58.604 anak telah divaksinasi pada Sabtu, ketika hari pertama vaksinasi dilanjutkan.
Diperkirakan sekitar 15 ribu anak di bawah usia 10 tahun tidak akan menerima vaksinasi, sehingga mengancam efektivitas kampanye vaksinasi, yang mengharuskan setidaknya 90 persen dari semua anak-anak di setiap distrik diberikan perlindungan untuk melawan penyebaran virus polio.
Virus tersebut biasanya menyebar melalui limbah dan air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan bentuk dan kelumpuhan, serta berpotensi berakibat fatal, terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.