Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Tembaki Markas UNIFIL Lebanon, 2 Personel Terluka

Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)
Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel dilaporkan menembaki markas pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Lebanon selatan pada Kamis (10/10/2024). Selain itu, pasukan Israel juga ternyata sempat menembaki markas UNIFIL, kemarin.

Dilansir dari CBC, Kamis (10/10/2924), UNIFIL mengonfirmasi bahwa dua personelnya terluka dalam salah satu insiden yang terjadi d Naqoura ini. Belum diketahui dari mana asal dua personal UNIFIL yang terluka ini.

"Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional," kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan pula dari militer Israel terkait dua serangan ke markas UNIFIL PBB tersebut.

1. Indonesia punya 1.232 personel TNI di UNIFIL

Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)
Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat menegaskan bahwa personel TNI yang ditugaskan di perbatasan Lebanon bersama UNIFIL PBB, akan tetap mengikuti mandat PBB.

“Tercatat 1.232 personel Indonesia yang saat ini ada di bawah komando Misi PBB di Lebanon. Pemerintah juga terus berkomunikasi dengan PBB untuk mengecek kondisi para personel Indonesia saat ini,” kata Roy, dalam jumpa pers pada 4 Oktober 2024.

“PTRI New York juga terus melakukan koordinasi, terakhir tadi malam dengan Deputi Sekretaris Jenderal untuk urusan peacekeeping operation karena memang Indonesia adalah negara penyumbang personel terbesar untuk UNIFIL PBB di Lebanon,” ucap Roy.

Meski Israel sudah menyatakan ketidaksukaannya terhadap pasukan UNIFIL di Lebanon, namun pasukan Indonesia, khususnya, tetap akan mengikuti langkah yang ditetapkan PBB.

2. PBB pastikan UNIFIL masih lanjutkan misi di Lebanon

Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix (X/UN_Lacroix)
Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix (X/UN_Lacroix)

Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk operasi perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, juga pernah menyatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian di Lebanon akan melanjutkan misinya.

"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) merasa berkewajiban untuk melanjutkan," ujar Lacroix.

Lacroix mengungkapkan, total ada 10.058 pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, yang merasa berkewajiban menjalankan mandat yang diberikan kepada mereka oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).P

3. Rencana darurat selalu diperbaharui

bendera Lebanon. (unsplash.com/Charbel Karam)
bendera Lebanon. (unsplash.com/Charbel Karam)

Meskipun banyak menghadapi tantangan, kata Lacroix, misi menjaga perdamaian akan terus dilanjutkan dan memastikan bahwa “rencana darurat sudah siap dan selalu diperbarui”.

"Tentu saja, kami sudah menyiapkan beberapa skenario kedua kalau situasi memburuk, sampai ke skenario terburuk yang mungkin terjadi, yang diharapkan tidak sampai pada evakuasi sebagian dan total," imbuh dia.

Dia menekankan bahwa akibat pertempuran yang sedang terjadi, sangat sulit untuk menilai dengan pasti bagaimana keadaan akan berkembang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us