Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Angkat soal Palestina di KTT ASEAN-Australia

Presiden RI Joko Widodo di KTT ASEAN-Australia di Melbourne. (dok. Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Presiden RI Joko Widodo di KTT ASEAN-Australia di Melbourne. (dok. Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi memaparkan sejumlah hasil dari pertemuan KTT ASEAN-Australia yang digelar di Melbourne hari ini, dalam rangka memperingati 50 tahun kemitraan keduanya.

“Sesi kedua yang diikuti Presiden Joko Widodo adalah bentuk retreat, dengan tema Our Vision for the Region and Addressing Shared Challenges". Di sesi ini, isu geopolitik dibahas," kata Retno kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (6/3/2024).

"Di sesi ini, Bapak Presiden dalam pernyataan nasionalnya menekankan pentingnya ASEAN dengan Australia terus menghormati hukum internasional dan tidak boleh ada negara yang di atas hukum,” ujarnya. 

1. Serukan gencatan senjata di Gaza

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sejumlah hal ditekankan oleh Jokowi dalam pernyataannya, salah satunya adalah rules based order harus terus ditegakkan tanpa standar ganda.

“Yang kedua spirit dan paradigma kolaborasi harus terus diperkokoh agar tidak terjadi trust deficit. Di sini kerja sama yang sifatnya inklusif sangat penting agar tercipta strategic trust. Presiden juga harapkan Australia dapat jadi jembatan kerja sama ASEAN dengan PIF dan juga dengan IORA,” ucap Retno.

“Hal ketiga yang disampaikan Presiden adalah solidaritas terhadap Palestina dan seruan untuk hentikan genosida di Gaza. Di sini Presiden kembali menekankan pentingnya gencatan senjata dan ajakan untuk terus memberikan dukungan kepada UNRWA, dan pentingnya two state solution,” lanjut dia.

2. KTT hasilkan dua dokumen

KTT ASEAN-Australia di Melbourne. (dok. Sekretariat Presiden)
KTT ASEAN-Australia di Melbourne. (dok. Sekretariat Presiden)

Retno menambahkan bahwa KTT ASEAN-Australia ini berhasil menelurkan dua dokumen. Dokumen pertama yaitu Melbourne Declaration isinya adalah arah kerja sama di bidang politik-keamanan, ekonomi dan sosial budaya ke depan.

“Dan dokumen yang kedua adalah ASEAN-Australia Leaders Vision Statement isinya adalah visi para pemimpin dalam hadapi berbagai tantangan perubahan geopolitik, geostrategi dan juga geoekonomi,” ungkap Retno.

3. Australia anggap ASEAN mitra penting

Australia merupakan mitra pertama ASEAN dan Australia juga merupakan mitra pertama di mana ASEAN memiliki Kemitraan Strategis Komprehensif.

Tema KTT kali ini adalah 'A Partnership for the Future'. KTT dibagi dalam dua sesi. Sesi yang pertama membahas “Future ASEAN-Australia Cooperation dan The Three ASEAN Cooperation Pillars". 

“Di mata Australia, Asia Tenggara merupakan Kawasan yang sangat potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, kedekatan geografi tentunya, komplementaritas ekonominya, dan merupakan bagian dari upaya Australia untuk melakukan diversifikasi ekonomi,” ujar Retno.

Tahun lalu, Australia mengeluarkan laporan bertajuk Invested: Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040", atau biasa disebut strategi ekonomi Australia untuk Southeast Asia, untuk Asia Tenggara. Laporan tersebut berisi sebuah pendekatan baru yang akan dilakukan oleh Australia dalam rangka meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us