Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kamboja-Thailand Menegang Terkait Perbatasan, Ada Apa? 

Wilayah pelintasan perbatasan Kamboja dan Thailand. (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)
Wilayah pelintasan perbatasan Kamboja dan Thailand. (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)
Intinya sih...
  • Kamboja akan ajukan sengketa perbatasannya dengan Thailand ke ICJ setelah baku tembak terjadi.
  • 182 anggota parlemen Kamboja mendukung keputusan tersebut, sementara Thailand menolak rencana tersebut.
  • Ketegangan antara kedua negara meningkat setelah baku tembak di wilayah perbatasan, yang mengakibatkan satu tentara Kamboja tewas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kamboja berencana mengajukan sengketa perbatasannya dengan Thailand ke Mahkamah Internasional (ICJ) setelah insiden baku tembak terjadi pekan lalu. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, dalam sidang gabungan parlemen pertama negara itu pada Senin (2/6/2025).

Kantor Berita Pemerintah Kamboja melaporkan bahwa sebanyak 182 anggota parlemen secara bulat mendukung keputusan tersebut.

“Kamboja berharap Thailand akan bersedia membawa perkara ini bersama-sama ke ICJ dengan semangat keadilan dan rasa saling percaya. Namun, jika Thailand menolak, Kamboja siap melanjutkan secara sepihak,” ujar Manet, dikutip dari Anadolu Agency.

Ia menambahkan, langkah ini penting untuk mencegah kelompok ekstremis di kedua negara memicu ketegangan dan memprovokasi konflik berulang di wilayah perbatasan.

1. Perselisihan perlu diselesaikan segera

Ketua Senat dan Mantan PM Kamboja, Hun Sen. (commons.wikimedia.org/Пресс-служба Президента России)
Ketua Senat dan Mantan PM Kamboja, Hun Sen. (commons.wikimedia.org/Пресс-служба Президента России)

Ketua Senat Hun Sen menilai bahwa membawa sengketa ini ke ICJ akan membantu meredakan tekanan politik di kedua belah pihak. Ia juga menyebut langkah tersebut sebagai pintu menuju penyelesaian yang sudah lama dinantikan.

Menurutnya, nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 2000 sudah tidak relevan lagi karena selama 25 tahun tidak menghasilkan penyelesaian konkret.

“Jika kita tidak membiarkan pengadilan yang memutuskan, masalah ini akan terus berlangsung seperti konflik Gaza antara Palestina dan Israel—tidak pernah selesai, dengan pertempuran besar dan kecil yang terus terjadi. Mengapa harus takut ke pengadilan jika kita tulus?” kata Hun Sen, yang menjabat sebagai perdana menteri terlama di Kamboja hingga 2023.

Ia menambahkan, sidang gabungan Majelis Nasional dan Senat biasanya digelar untuk membahas isu-isu nasional mendesak, termasuk yang menyangkut kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial negara.

2. Thailand tolak langkah Kamboja

Bendera Thailand (unsplash.com/Jeremy Bezanger)
Bendera Thailand (unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Juru bicara Angkatan Darat Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, menyatakan penolakan atas rencana Kamboja membawa sengketa tersebut ke pengadilan internasional, menurut sejumlah media Thailand.

Dilansir dari Bangkok Post, Winthai menyebut bahwa prioritas utama saat ini adalah mencari cara agar kedua negara dapat hidup berdampingan secara damai di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan.

Meski begitu, pemerintah Thailand dan Kamboja sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan konflik melalui jalur damai.

3. Ketegangan meningkat pekan lalu

Pasukan militer Thailand di Bangkok. (commons.wikimedia.org/Charly Monsoon)
Pasukan militer Thailand di Bangkok. (commons.wikimedia.org/Charly Monsoon)

Ketegangan antara kedua negara meningkat pekan lalu setelah terjadi baku tembak singkat antara pasukan Thailand dan Kamboja pada 28 Mei di wilayah perbatasan.

Insiden tersebut terjadi di area yang disengketakan antara Provinsi Preah Vihear (Kamboja) dan Provinsi Ubon Ratchathani (Thailand). Setidaknya satu tentara Kamboja dilaporkan tewas dalam insiden yang berlangsung sekitar 10 menit itu.

Kedua pihak saling melempar klaim mengenai siapa yang lebih dulu melepaskan tembakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

TOP 5: Uji Coba Lajur Tol Fatmawati Diperpanjang hingga Prabowo ke AS

20 Sep 2025, 21:12 WIBNews