Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus COVID-19 di China Meroket, Xi Jinping: Kita Harus Bersatu!

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/cfo/18
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/cfo/18

Jakarta, IDN Times - Presiden China, Xi Jinping, menyerukan lebih banyak upaya dan persatuan saat negara itu memasuki fase baru dalam memerangi COVID-19.

“Saat ini, pencegahan dan pengendalian epidemi sedang memasuki fase baru,” katanya pada Sabtu (30/12/2022), yang merupakan komentar publik pertamanya tentang corona sejak pemerintah melonggarkan kebijakan nol COVID-19.

“Ini masih masa perjuangan, semua orang gigih dan bekerja keras, dan fajar sudah di depan mata. Mari bekerja lebih keras. Kegigihan berarti kemenangan, dan persatuan berarti kemenangan,” tambahnya, dilansir Al Jazeera.  

1. Kasus melonjak sejak kebijakan nol COVID-19 dicabut

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Peralihan tiba-tiba China dari kebijakan nol COVID-19, yang telah dipertahankannya selama hampir 3 tahun, menyebabkan infeksi melanda seluruh negeri. Mereka yang terjangkit virus ini kebanyakan para lansia.

Ini juga menyebabkan penurunan lebih lanjut aktivitas ekonomi dan kekhawatiran internasional, dengan Inggris dan Prancis menjadi negara terbaru yang memberlakukan pembatasan pada pelancong dari China.

Perubahan kebijakan di China merupakan hasil dari demonstrasi besar yang sangat jarang terjadi, sekaligus menjadi tantangan terbesar selama satu dekade Xi Jinping memimpin China.

Warga yang muak dengan kebijakan ketat menentang pendekatan nol COVID-19 yang membatasi kehidupannya. Demonstrasi terjadi tidak lama setelah Xi mengamankan periode ketiganya.

2. Xi berjanji melakukan hal yang benar untuk lindungi rakyat dari corona

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tiba pada upacara penyerahan medali untuk pejabat tinggi nasional dan asing pada kesempatan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, pada 29 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tiba pada upacara penyerahan medali untuk pejabat tinggi nasional dan asing pada kesempatan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, pada 29 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Selain itu, dalam pidatonya, Xi mengatakan China telah mengatasi kesulitan dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pertempuran melawan COVID-19. Dia berjanji akan mengoptimalkan kebijakannya ketika situasi sangat dibutuhkan.

“Sejak merebaknya epidemik, mayoritas kader dan massa, terutama tenaga medis, pekerja di akar rumput menghadapi kesulitan dan dengan berani bertahan. (China akan) selalu dengan gigih mengadvokasi perdamaian dan pembangunan, dan dengan teguh berdiri di sisi sejarah yang benar,” ungkapnya.

Gelombang infeksi baru telah membanjiri rumah sakit dan rumah duka di seluruh negeri, dengan antrean jenazah di luar krematorium meningkatkan perhatian publik.

China, negara berpenduduk 1,4 miliar orang, melaporkan satu kematian COVID-19 baru pada Jumat, sama seperti sehari sebelumnya.

3. Kebijakan China atasi COVID-19 sangat berantakan

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Stephen Vines, jurnalis dan komentator politik, mengatakan kepada Al Jazeera dari St Albans di Inggris, cara China mengubah kebijakan corona dan cara menghadapi gelombang baru infeksi COVID-19 sangat berantakan.

Dia mengatakan, krisis saat ini menunjukkan kurangnya persiapan untuk tiba-tiba membuang kebijakan nol COVID-19.

“Ini benar-benar akan menyebabkan ratusan juta orang terinfeksi COVID,” tambah Vines.

Malam Tahun Baru mendorong refleksi online tentang kebijakan nol COVID-19 dan efek pembalikannya. Di seluruh negeri, banyak orang menyuarakan harapan mereka agar hidup kembali normal di media sosial, sementara yang lain mengkritik.

Ribuan pengguna Weibo, yang mirip Twitter di China, mengkritik penghapusan video yang dibuat oleh outlet lokal NetEase News, yang mengumpulkan kisah nyata dari 2022 yang telah memikat publik China.

Banyak cerita yang disertakan dalam video, yang pada Sabtu tidak dapat dilihat atau dibagikan di platform media sosial domestik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us