Kebakaran Hutan di Yunani Jadi Kebekaran Terbesar di Eropa

Jakarta, IDN Times - Kebakaran hutan di Yunani baru-baru ini tercatat sebagai kebakaran terbesar yang tercacat di Uni Eropa (UE). Blok tersebut telah mengerahkan separuh dari total pemadam kebakarannya untuk mengatasi kobaran api.
Juru bicara Komisi Eropa, Balazs Ujvari, mengatakan bahwa 11 pesawat dan satu helikopter dari aramda UE telah dikirim untuk memadamkan api di utara kota Alexandroupoli. Ada sekitar 407 petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan.
Layanan perlindungan sipil UE melaporkan bahwa api telah membakar lebih dari 810 kilometer persegi.
“Kebakaran hutan ini adalah yang terbesar di UE sejak tahun 2000, ketika Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (Effis) mulai mencatat datanya,” kata badan tersebut pada Selasa (29/8/2023), dikutip The Guardian.
1. Kobaran api di timur laut Yunani masih di luar kendali
Dinas Pemadam Kebakaran Yunani mengatakan, kobaran api di Taman Nasional Dadia Yunani,masih di luar kendali. Taman tersebut merupakan tempat perlindungan penting bagi burung pemangsa.
Kobaran api di hutan Yunani terjadi sejak 19 Agustus 2023. Kebakaran telah menewaskan 20 orang, di antara korbannya adalah migran yang jenazahnya ditemukan di wilayah yang dijadikan pintu masuk para migran dari Turki.
“Kami tahu bahwa kebakaran semakin parah. Jika Anda melihat angka-angka setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat tren yang belum tentu menguntungkan. Dan tentu saja hal ini memerlukan peningkatan kapasitas di tingkat negara-negara anggota,” papar Ujvari.
2. Sebanyak 517 titik kebakaran berusaha dipadamkan
Dilansir Reuters, pemadam terus berjuang memadamkan 517 titik kebakaran hutan yang terjadi di seluruh Yunani sejak Jumat. Petugas mengatakan, kebakaran dipicu oleh suhu tinggi dan angin kencang.
Musim panas di Yunani sering memicu kebakaran hutan. Namun, para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim telah membuat kebakaran hutan menjadi lebih intens pada tahun ini.
“Kombinasi suhu tinggi, kekeringan, dan angin inilah yang sayangnya menciptakan kondisi ideal terjadinya kebakaran hutan dengan perilaku ekstrem,” kata juru bicara pemerintah, Pavlos Marinakis.
“Yunani sedang melalui tahun yang paling sulit, dalam hal kondisi iklim, dalam sejarah pencatatan dan pengumpulan data meteorologi,” tambahnya.
3. UE meminta bantuan 28 pesawat pemadam
Dilansir Barrons, saat ini UE meminta bantuan dari negara anggota dan tetangganya untuk membantu memadamkan api di blok tersebut. UE meminta bantuan armada yang terdiri dari 28 pesawat, mencangkup 24 pesawat pembuang air dan 4 helikopter.
UE pun sedang berupaya untuk menciptakan sayap udara mandiri yang terdiri dari 12 pesawat. Program itu dibiayai oleh UE dan akan beroperasi sepenuhnya pada 2030.
Komisaris UE untuk manajemen krisis, Janez Lenarcic, mengatakan bahwa pengerahan bantuan udara adalah bukti komitmen blok tersebut terhadap tindakan kolektif yang cepat dan efektif saat krisis.



















