Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TNI AD Bangun MCK Darurat untuk Pengungsi di Tapanuli Selatan

Banjir Sumatra, TNI AD
Satgas dari Kodam I/Bukit Barisan membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) untuk korban banjir. (Dokumentasi TNI AD)
Intinya sih...
  • TNI AD membangun MCK darurat di Tapanuli Selatan untuk pengungsi banjir Sumatra
  • Istana sebut empat jembatan bailey sudah selesai dibangun, targetnya 50 jembatan
  • TNI kerahkan 35.477 personel, kirim 162 Starlink untuk bantu akses komunikasi dan distribusi bantuan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) terus berusaha mengerahkan berbagai upaya untuk meringankan beban pengungsi banjir di Sumatra. Salah satunya dengan membangun fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kepala Dinas Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Asrul Kurniawan mengatakan, pembangunan fasilitas MCK sementara itu dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar di lokasi pengungsian.

"Fasilitas tersebut dibangun oleh satuan tugas penanggulangan bencana alam (Satgas Gulbencal) Kodam I/Bukit Barisan yang diperkuat personel Kodim 0212/Tapanuli Selatan, melalui Koramil 01/Batang Toru. Mereka bergerak cepat agar fasilitas itu dapat segera digunakan oleh para pengungsi," ujar Asrul di dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (16/12/2025).

Ia menambahkan, pembangunan MCK dilaksanakan secara bergotong royong oleh personel TNI di lapangan. Seluruh tahapan pekerjaan telah diselesaikan hingga mencapai 100 persen. Mulai dari pembuatan septic tank, pemasangan atap dan dinding, instalasi pipa air dan kran, pemasangan kloset, pengerjaan lantai dan penyiapan tandon air.

"Dengan rampungnya pembangunan tersebut, fasilitas MCK kini siap dimanfaatkan oleh warga di Posko Pengungsian Desa Batu Hula," katanya.

Selain membangun sarana sanitasi, tutur dia, personel TNI juga terus membantau kebutuhan logistik dan kebersihan harian. Personel TNI ingin memastikan pelayanan kepada pengungsi berjalan optimal.

1. Istana sebut empat jembatan bailey sudah selesai dibangun

Banjir Sumatra, jembatan bailey, TNI AD
Prajurit TNI AD melakukan pemasangan jembatan bailey di wilayah terdampak banjir di Aceh. (Dokumentasi TNI AD)

Sementara, di sidang kabinet yang digelar pada Senin sore kemarin Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya menyebut, ada empat jembatan bailey yang sudah rampung dibangun dan dapat digunakan warga di tiga provinsi. Pemerintah menargetkan untuk membangun hingga 50 jembatan bailey.

Teddy kemudian menampilkan tayangan video empat jembatan bailey yang telah rampung digarap. Pertama, Jembatan Teupin Mane yang berada di Kabupaten Bireuen yang rampung pada 14 Desember 2025. Jembatan ini menghubungkan wilayah Bener Meriah dan Takengon yang dipisahkan sungai dengan lebar 180 meter.

Sebelumnya, jembatan ini sempat terputus akibat terjangan banjir bandang pada akhir November lalu. Kini, jembatan ini sudah bisa dilewati setelah diuji coba dengan dilewati truk.

Selain Jembatan Teupin Mane, tiga jembatan lain yang ditampilkan telah selesai yaitu Jembatan Anggoli di Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Kemudian, Jembatan Bawah Kubang di Nagari Selayo, Kecamatan Kubang Solok, dan Jembatan Sikabau di Nagari Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat.

Ia mengatakan, pemasangan satu jembatan bailey bisa memakan waktu satu bulan. "Tetapi, berkat kerja sama TNI, Polri, dan warga, alhamdulillah dapat selesai dalam waktu seminggu ini," ujar Teddy di Istana Kepresidenan pada Senin kemarin.

2. TNI kerahkan 35.477 personel untuk tangani banjir Sumatra

Banjir Sumatra, Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ketika menghadiri sidang kabinet di Istana Kepresidenan. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sementara, di rapat yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto sudah mengerahkan 35.477 personel ke lokasi banjir di Sumatra. Mereka meliputi 28.319 personel berasal dari matra TNI Angkatan Darat (AD), 4.589 personel dari TNI Angkatan Laut (AL) dan 2.569 dari TNI Angkatan Udara (AU).

"Semua itu turut mencakup kru helikopter dari TNI AD, kru kapal perang (KRI) dan kru pesawat," ujar Agus.

Selain itu, Agus turut mengerahkan tiga jenis batalyon di lapangan yakni tiga batalyon dari Zeni, satu batalyon dari Teritorial Pembangunan dan satu batalyon kesehatan. Jenderal bintang empat itu menyebut ada 321 personel di dalam batalyon kesehatan.

"Batalyon zeni dan teritorial pembangunan akan dikerahkan untuk pembuatan jembatan Bailey yang sekarang sedang dibangun, lalu pembersihan lumpur, kayu-kayu dan pembuatan huntara (hunian sementara) dan huntap (hunian tetap)," katanya.

Selain itu, personel TNI siap dikerahkan untuk membantu kementerian dan lembaga lainnya seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU), PLN hingga Pertamina. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu juga melaporkan ada 138 alutsista yang dikerahkan untuk menangani bencana di tiga provinsi di Sumatra. Alutsista itu meliputi 82 unit pesawat, 36 unit helikopter dan 20 unit kapal perang (KRI).

3. TNI telah kirim 162 Starlink untuk bantu akses komunikasi

Banjir Sumatra, Starlink
Prajurit TNI AD memasang Starlink di Sumatra Barat agar bisa tersambung akses komunikasi. (Dokumentasi TNI AD)

Di forum itu, Agus turut melaporkan kepada Prabowo saluran komunikasi pelan-pelan mulai pulih, sebab 162 Starlink sudah dibagikan. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak sempat mempertanyakan pihak yang akan menanggung tagihan yang bakal muncul dari pemasangan Starlink tersebut. Tetapi, Kementerian Pertahanan memastikan penggunaan Starlink gratis.

Agus juga melaporkan distribusi bantuan yang dilakukan lewat udara atau airdrop. Metode ini dipilih karena ada sejumlah titik yang masih belum dapat dilalui lewat jalur darat.

"Pesawat Hercules sudah mendistribusikan bantuan di daerah Blangkejeren (Gayo Lues) dengan menggunakan airdrop 36 bundel. Satu bundel 160 kilogram. Jadi, total ada 5.760 kilogram (yang dibagikan)," tutur dia.

Selain itu, ada pula 100 helibox yang dibagikan menggunakan pesawat Casa A2114. Sehingga, total bantuan yang dikerahkan dari posko Halim pada Senin kemarin sudah mencaopai 495.276 kilogram.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Update Banjir Sumatra: Korban Meninggal Dunia Tembus 1.053 Jiwa

16 Des 2025, 17:47 WIBNews